Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus berjuang mewujudkan pembangunan jembatan yang menghubungkan daerah setempat dengan Kota Balikpapan.

"Pemkab hingga kini tinggal menunggu lampu hijau soal tinggi jembatan yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan, berupa diterbitkannya izin dari Kementerian Perhubungan," kata Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar di Penajam, Rabu.

Untuk mendapatkan izin tinggi jembatan tersebut, kata bupati, pihaknya terus melakukan konsultasi dengan Kemenhub, sehingga proyek pembangunan jembatan itu dapat segera terwujud, katanya.

"Kami harus bisa menjelaskan secara detail dan meyakinkan pusat, bahwa jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat," kata Yusran.

Ia mengakui rencana pembangunan jembatan itu banyak yang meragukan, terutama soal pembiayaannya.

Namun, Yusran memastikan pembangunan jembatan tidak akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan penggunaan Teluk Balikpapan.

"Karena nanti akan dibentuk konsorsium, melibatkan swasta, perusahaan daerah dari Pemprov Kaltim, Pemkot Balikpapan, dan Pemkab Penajam Paser Utara," kata Yusran.

Rencana pembangunan jembatan Penajam-Balikpapan melalui titik Nipah-nipah menuju Melawai, Balikpapan, dipastikan terus jalan, karena jembatan tersebut merupakan faktor kunci dari kemajuan pembangunan, khususnya di Penajam Paser Utara dan Kalimantan pada umumnya.

"Makanya, kami begitu berambisi untuk memperjuangkan ini," kata Yusran.

Menurut bupati, dampak positif yang dapat diperoleh dengan adanya Jembatan Penajam-Balikpapan adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Mempermudah masyarakat, hemat biaya dan sebagainya. Pemerintah daerah dalam mengejar pertumbuhan kontribusinya paling besar 20-30 persen," tambah Yusran.

Bila investasi telah meningkat, lanjut Yusran, kesejahteraan masyarakat tentu akan meningkat, sehingga Pemkab Penajam Paser Utara tidak lagi terlalu berat untuk melakukan pembangunan bagi daerahnya. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015