Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Wali kota Bontang Adi Darma memimpin rapat koordinasi Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) di Balikpapan, Selasa (19/5), dalam rangka agenda tahunan untuk mendorong pencapaian percepatan pembangunan sanitasi permukiman di Indonesia.

     Rakor yang diikuti beberapa kelompok kerja dari sejumlah daerah, antara lain Kota Palembang, Bandung, Mataram, Banda Aceh, Jambi, Balikpapan, Bontang, Kabupaten Buleleng, Malang, dan Agam.

     "Rakor ini bagian dari program Akkopsi dalam mengoptimalkan dukungan bagi seluruh anggotanya untuk melaksanakan progam kerja oganisasi," kata Adi Darma selaku Bendahara Umum Akkopsi.

     Ia mengatakan rakor pokja kali ini merupakan agenda program koordinasi dan konsolidasi guna meningkatkan peran bidang-bidang pengelolaan dalam melaksanakan fungsi dan tugas kegiatan di masing-masing unit kerja.

     Akkopsi menjalankan misi utamanya dalam melakukan advokasi kebijakan dan penguatan kapasitas kepala daerah secara intensif, melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak.

     Beberapa poin pembahasan dalam rakor itu adalah update operasional dan kegiatan Sekretariat Nasional Akkopsi, hasil-hasil audiensi atau kunjungan ke beberapa kementerian, pembentukan tim pokja daerah, dan persiapan "City Summit" di Padang, Sumatera Barat.

     Selain itu, penerbitan Akkopsinergi, iuran anggaran anggota serta perbaikan metodologi dan skema "Sanipura Award".

     Kegiatan ini juga membahas dukungan teknis kepada masing-masing wali kota/bupati sebagai pengurus Akkopsi se-Indonesia, terutama tentang mekanisme pengalokasian dan perencanaan anggaran sanitasi di kabupaten/kota.

     "Sistem perencanaan terutama yang mencakup anggaran kegiatan sangat penting di masing-masing daerah untuk menunjang kegiatan yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan, juga demi keberlangsungan Akkopsi," kata Adi Darma.

     Ia menambahkan, saat ini anggota Akkopsi mencapai 349 kabupaten/kota dan di daerah-daerah tersebut banyak permasalahan lingkungan yang dihadapi.

     "Ini menjadi barometer, karena dulu anggota Akkopsi hanya 120 hingga 130 kabupaten/kota dan sekarang sudah mencapai 349 anggota se- Indonesia. Kami berharap dengan kian bertambahnya anggota, maka banyak permasalahan lingkungan baik sanitasi maupun kesehatan lingkungan di daerah yang bisa dihadapi  bersama melalui program kerja Akkopsi," tambah Adi Darma. (Adv/Hms/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015