Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komisi IV DPRD Kalimantan Timur mengharapkan pelaksanaan ujian sekolah bagi SD, MI, SDLB dan kejar paket A pada 18-20 Mei 2015 bisa berjalan lancar dan aman serta tidak muncul kecurangan atau kebocoran soal.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Yahya Anja di Samarinda, Minggu, mengatakan ujian sekolah merupakan bagian dari evaluasi proses belajar mengajar, khususnya untuk siswa di setiap jenjang pendidikan.

Ia mengharapkan tim Monitoring ujian sekolah yang diturunkan ke lapangan dapat bertindak dan bersikap sebagaimana perannya.

"Tim monitoring bukan pengawas dan memastikan ujian berjalan dengan lancar. Karena di tiap sekolah telah ditunjuk pengawas dan bertugas mengawasi pelaksanaan ujian, maka harus dapat dibedakan mana pengawas dan mana tim monitoring, hal ini untuk menghindari ketidaknyamanan siswa selama melaksanakan ujian," kata Yahya.

Politisi Partai Demokrat ini mendukung tugas tim monitoring dari Dinas Pendidikan, karena hasil pemantauan akan dipakai sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan ujian sekolah tahun mendatang.

Dengan jumlah sembilan orang petugas di tiap kabupaten/kota yang ada di Kaltim, hal ini juga dinilai sudah cukup.

"Tentu jumlah tim yang diturunkan harus bisa menyesuaikan jumlah sekolah yang melaksanakan ujian, serta jarak tempuh yang dilalui dengan jumlah tim yang ditugaskan juga harus disesuaikan," katanya

Ia berharap hasil monitoring oleh tim dapat disampaikan pula ke Komisi IV sebagai bahan pemantauan legislatif.

Yahya juga mengingatkan sekolah yang menyelenggarakan ujian agar tidak melakukan kecurangan, sebab saat ini pemerintah memiliki formula baru dalam penilaian indeks integritas sekolah.

Adanya laporan dan aduan yang masuk ke Dinas Pendidikan akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam penilaian, apalagi pelaksanaan ujian tingkat sekolah dasar harus sejak dini ditanamkan sikap jujur.

"Begitu pula di tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti SMP dan SMA, jika ada kecurangan, yang rugi adalah sekolah dan mencoreng nama baik sekolah. Memang kebocoran soal bisa saja terjadi, namun harus dicegah agar jangan terjadi lagi," tegas Yahya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015