Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wakil Ketua MPR RI Mahyudin meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih memperhatikan pemerataan distribusi buku-buku pelajaran sekolah ke daerah, karena masih banyak siswa dan sekolah yang membutuhkan bahan bacaan.

"Saya mendapat kritikan dari para siswa di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, terkait distribusi buku pelajaran yang dinilai tidak adil," kata Mahyudin ketika dihubungi di Sangatta, Kutai Timur, Jumat, terkait hasil kunjungan kerjanya ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Rabu (13/5).

Kunjungan kerja politisi Partai Golkar ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dalam rangka sosialisasi empat pilar kebangsaan di SMA Negeri 1 Tanjung Redeb. Kesempatan itu juga dimanfaatkan Mahyudin untuk berdialog dengan para siswa.

Menurut ia, para siswa cukup antusias menyimak pemaparan soal empat pilar kebangsaan. Namun, saat sesi dialog, sejumlah siswa sempat menyampaikan kritik terkait pembagian buku-buku pelajaran yang terkesan hanya terdistribusi di Pulau Jawa, sementara di luar Jawa kurang mendapat perhatian.

"Kami minta Pak Mahyudin sebagai Wakil Ketua MPR untuk menyampaikan pesan ini kepada pemerintah, agar Pak Mendikbud tidak pilih kasih soal distribusi buku pelajaran," ujar Mahyudin, menirukan pesan siswa SMAN 1 Tanjung Redeb.

Wina Andriyani, salah satu siswa SMAN 1 Tanjung Redeb, itu, mengatakan bahwa pemerintah tidak adil dalam memberikan buku pelajaran bagi anak-anak di daerah, sehingga proses belajar mengajar kurang optimal.

Mendapat keluhan itu, Mahyudin berjanji akan menyampaikan masalah tersebut kepada Mendikbud Anis Baswedan agar segera menindaklanjuti dan mengawasi pendistribusian buku-buku pelajaran ke daerah, sehingga lebih merata.

"Ini tidak direkayasa, tapi fakta itu keluar dari mulut anak-anak kita di daerah. Makanya, kami minta Mendikbud memperhatikan masalah ini," tambahnya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015