Bontang (ANTARA Kaltim) - Dua perusahaan besar masing-masing dari kelompok Bakrie Group dan MNC Group dikabarkan berminat menanamkan investasi untuk pembangunan bandar udara perintis di Nyerakat Kiri, Kelurahan Bontang Lestari, Kota Bontang, Kalimantan Timur.

     Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kota Bontang, Maksi Dwiyanto di Bontang, Senin, mengatakan dua perusahaan itu memang menyatakan minatnya, tetapi hingga kini masih belum ada kepastian.

     Pembangunan bandara perintis yang rencananya memiliki panjang landasan pacu 1.200 meter, diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp300 miliar.

     "Sampai saat ini belum ada 'deal' apapun dengan investor, semua masih dalam proses. Lihat saja nanti perkembangannya," kata Maksi.

     Ia menepis anggapan bahwa para investor enggan menanamkan modalnya untuk proyek itu, karena ketiadaan infrastruktur pendukung, seperti pasokan listrik, air bersih dan akses jalan.

     Maksi menjelaskan, dalam rencana pembangunan bandara perintis itu digunakan skema investasi dengan melibatkan pihak ketiga. Akan tetapi, belum dipastikan apakah skema investasi itu termasuk ada kewajiban calon investor membangun infrastruktur pendukungnya.

     "Nanti dilihat sejauh mana peran dan tanggung jawab masing-masing (pemkot dan investor). Setelah itu baru bisa melakukan pembangunan," jelasnya.

     Sekadar informasi, dalam ulasan laman mncfinance.com disebutkan bahwa kelompok bisnis MNC Group melalui anak usahanya PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk bersiap memasuki bisnis pembangunan bandara.

     Kabarnya, perusahaan tersebut juga melakukan pembicaraan intensif dengan Pemkot Bontang terkait pembangunan bandara perintis di Kelurahan Bontang Lestari. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015