Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kebutuhan masyarakat akan listrik yang mencukupi terus diupayakan pemerintah Provinsi Kaltim.

 Masuknya pasokan listrik dari PLTG Senipah sebesar 41 MW ke jaringan Sistem Mahakam memang sebagai salah satu solusi terbaik. Namun, tampaknya daya itu masih kurang, mengingat kebutuhan daya listrik untuk warga Kaltim-Kaltara juga terus meningkat.

"Pemerintah harusnya mencari sumber alternatif lain dalam menyokong stok listrik yang mencukupi kebutuhan masyarakat saat ini," kata Sandra Puspa Dewi, Anggota DPRD Kaltim.

Data dari PT PLN menyebutkan, jumlah daya mampu (DM) dari sejumlah pembangkit listrik hingga penghujung 2014 lalu sebesar 364,44 MW. Sedangkan beban puncak konsumsi masyarakat yakni sebesar 340,41 MG, belum termasuk pemakaian oleh industri.

Dalam kondisi beban puncak sendiri, PLN terus memprioritaskan penggunaan bagi kalangan rumah tangga. Berkisar pukul 17.00-22.00 Wita. Padahal, masih terdapat selisih daya listrik yang belum digunakan PLN. Namun, bukan berarti PLN berlimpah akan stok listrik. Sisa stok tersebut karena sejumlah kebutuhan untuk indsutri harus diabaikan sementara.

"Selisih daya yang tidak banyak tersebut bukan berarti PLN kelebihan stok, hal ini hanyak untuk berjaga-jaga, jika ada kebutuhan mendesak. Terlebih, kian tahun tentu sisa selisih itu tak akan cukup. Karena masyarakat yang membutuhkan stok listrik terus meningkat, sementara cadangan tak bertambah," kata Sandra Puspa lagi.

Memang, Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, jika daftar tunggu atau pelanggan potensial dalam pemasangan listrik baru terus membludak, dan tak semuanya mampu diakomodir oleh PLN.

Meskipun ada sisa stok listrik, namun PLN menangguhkan jika sisa tersebut masih kurang untuk konsumsi pendaftaran pelanggan baru tersebut, meskipun ditambah pasokan listrik pembangkit di Senipah. Sedangkan tren penambahan jumlah pelanggan PLN di tiap tahun terus meningkat. Pada 2010 terdapat penambahan 29.634 pelanggan.

Sedangkan di tahun 2011 sebanyak 62.729 pelanggan, tahun 2012  sebanyak 78.700 pelanggan, tahun 2013 sebanyak 94.456 pelanggan, dan tahun 2014 sebanyak 72.864 pelanggan.

"Pemerintah provinsi hendaknya mempercepat pembangunan pembangkit listrik lainnya.
 
Pertumbuhan jumlah permintaan pemasangan listrik atau peningkatan daya, saat ini selalu meningkat. Selain terpengaruh penambahan jumlah penduduk, juga kebutuhan fasilitas rumah tangga atau nonrumah tangga yang juga mengalami peningkatan," kata Sandra Puspa lagi. (Humas DPRD Kaltim/adv/tos/oke).

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015