Bontang (ANTARA Kaltim) – Gammi Bawis kembali menjadi kuliner khas Kota Bontang kembali dipercaya mewakili Provinsi Kalimantan Timur pada Festival Karya Kuliner Khas Nusantara dalam rangka HUT ke-39 Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, pekan lalu.

     "Pemprov Kaltim memercayai Pemkot Bontang untuk ikut lomba. Nah, Gammi Bawis salah satu makanan yang kami ikutkan," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bontang Yuliatinur.

     Menurut ia, kuliner Gammi Bawis sudah melanglang buana hingga tingkat dunia, yang bermula dari sebuah festival makanan nusantara di Jakarta pada 2012.

     Tidak disangka, tim juri memilih menu itu sebagai kuliner terbaik kedua dari ratusan sajian khas yang ditampilkan berbagai daerah di Tanah Air.

     Dari situlah, Gammi Bawis Bontang akhirnya bisa sampai ke "Negeri Kincir Angin" Belanda, setelah Kementerian Perdagangan memberi kepercayaan Pemkot Bontang sebagai duta bangsa di perhelatan Pasar Malam Indonesia.

     Pada ajang yang berlangsung di Den Haag, Gammi Bawis diperkenalkan sekaligus didemonstrasikan cara membuatnya.

     Sebelumnya pada tahun yang sama, Gammi Bawis mengikuti lomba kuliner tingkat regional dan meraih peringkat pertama. Saat itu, Pemkot Bontang juga menampilkan kuliner lain, seperti Talam Tepo, Atuk Rempulut dan Bingu Kuala.

     Prestasi lain yang diraih kuliner khas Bontang itu adalah menjuarai ajang kuliner tradisional se-Kaltim di Samarinda pada November 2014. Menariknya, Gammi Cumi yang juga merupakan kuliner khas Bontang dipilih sebagai yang terbaik.

      Sajian kedua kuliner ini dianggap menarik oleh tim juri. Sambal yang dimasak bersama cumi dan ikan bawis disajikan langsung dari atas cobek tanah liat yang masih mendidih. Prestasi melengkapi trofi juara di lomba dan festival kuliner sejak 2010.

     Dari berbagai ajang festival dan lomba kuliner yang diikuti itu, Gammi Bawis mengalami modifikasi, baik secara tampilan sajian maupun bahan yang digunakan. Modernisasi pada bahan yang digunakan ini membuat Gammi Bawis dipilih sebagai yang terbaik.

     Menurut Yuliatinur, prestasi itu dianggap bukan sekadar prestise, tetapi juga upaya mendokumentasikan kekayaan budaya kuliner yang diwariskan melalui berlapis-lapis generasi sampai sekarang.

     "Makanan khas Bontang mendapatkan perhatian serius dari kami, bahkan kerap diikutsertakan dalam lomba dan festival kuliner. Ini salah satu bentuk nyata upaya pemkot melestarikan budaya lokal sekaligus pengembangan kuliner," ujarnya. (Adv/Hms/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015