Samarinda (ANTARA News) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Istiqomah Muhammadiyah 4 yang terletak di Jl. Abdul Wahab Syahranie, Air Hitam Samarinda melakukan penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan distributor alat ukur pertambangan di Kaltim, yakni PT Exsol Innovindo Kaltim.
“Saya berharap agar setelah MoU ini dilanjutkan dengan kerjasama ke arah yang lebih baik, sehingga para siswa di SMK ini bisa bekerja di sejumlah
perusahaan pertambangan melalui PT. Exsol,†kata Kepala SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda, Subandi S.Pd.
Dikatakan, kerjasama ini dilakukan karena PT Exsol akan memberikan informasi tentang peluang kerja yang bisa diserap oleh lulusan SMK Istiqomah. Selain itu siswa juga mendapat pelatihan atau magang di PT Exsol tentang penggunaan sejumlah alat ukur pertambangan.
Saat ini, lanjutnya, SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda masih belum memiliki sejumlah alat ukur pertambangan canggih seperti yang dimiliki PT Exsol, maka dengan adanya kerjasama ini diharapkan semua siswa yang belum mengenal alat-alat ukur pertambangan itu, bisa menggunakannya tentunya setelah mendapat pelatihan dari PT Exsol.
Sementara isi MoU itu antara lain, bahwa kedua belah pihak telah menyatakan setuju dalam pelaksanaan praktik industri Siswa Geologi Pertambangan, Informasi Lowongan Kerja, dan Pemberian Kuliah Umum.
PT Exsol menyediakan tempat kegiatan sekaligus sebagai pembimbing untuk pelaksanaan praktik industri Siswa SMK Istiqomah Muhammadiyah 4, sementara jumlah pembimbing atau siswa setiap pelatihan dibatasi dengan mempertimbangkan kapasitas dan kelancaran produksi.
Atas kerjasama tersebut, SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 bersedia melakukan perencanaan kegiatan, materi, pembimbing, termasuk biaya atas kegiatan tersebut. Pihak sekolah juga harus menindak lanjuti informasi lowongan kerja dan memberikan layanan lain untuk kelancaran proses perekrutan tenaga kerja.
Selanjutnya pihak sekolah dan perusahaan, baik secara bersama-sama atau masing-masing bertanggungjawab atas konsep isi maupun format materi. Selain itu, masing-masing juga bertanggungjawab terhadap pendanaan terhadap biaya yang timbul secara internal dalam kerjasama tersebut.
“Untuk membuat terampil dan menjadikan siswa lebih unggul SDM-nya, maka kami harus menggandeng pihak terkait, baik soal peningkatan mutu ataupun perekrutan tenaga kerja setelah siswa lulus. Kami juga harus terus memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat dan siswa,†kata Subandi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2009
Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan distributor alat ukur pertambangan di Kaltim, yakni PT Exsol Innovindo Kaltim.
“Saya berharap agar setelah MoU ini dilanjutkan dengan kerjasama ke arah yang lebih baik, sehingga para siswa di SMK ini bisa bekerja di sejumlah
perusahaan pertambangan melalui PT. Exsol,†kata Kepala SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda, Subandi S.Pd.
Dikatakan, kerjasama ini dilakukan karena PT Exsol akan memberikan informasi tentang peluang kerja yang bisa diserap oleh lulusan SMK Istiqomah. Selain itu siswa juga mendapat pelatihan atau magang di PT Exsol tentang penggunaan sejumlah alat ukur pertambangan.
Saat ini, lanjutnya, SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda masih belum memiliki sejumlah alat ukur pertambangan canggih seperti yang dimiliki PT Exsol, maka dengan adanya kerjasama ini diharapkan semua siswa yang belum mengenal alat-alat ukur pertambangan itu, bisa menggunakannya tentunya setelah mendapat pelatihan dari PT Exsol.
Sementara isi MoU itu antara lain, bahwa kedua belah pihak telah menyatakan setuju dalam pelaksanaan praktik industri Siswa Geologi Pertambangan, Informasi Lowongan Kerja, dan Pemberian Kuliah Umum.
PT Exsol menyediakan tempat kegiatan sekaligus sebagai pembimbing untuk pelaksanaan praktik industri Siswa SMK Istiqomah Muhammadiyah 4, sementara jumlah pembimbing atau siswa setiap pelatihan dibatasi dengan mempertimbangkan kapasitas dan kelancaran produksi.
Atas kerjasama tersebut, SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 bersedia melakukan perencanaan kegiatan, materi, pembimbing, termasuk biaya atas kegiatan tersebut. Pihak sekolah juga harus menindak lanjuti informasi lowongan kerja dan memberikan layanan lain untuk kelancaran proses perekrutan tenaga kerja.
Selanjutnya pihak sekolah dan perusahaan, baik secara bersama-sama atau masing-masing bertanggungjawab atas konsep isi maupun format materi. Selain itu, masing-masing juga bertanggungjawab terhadap pendanaan terhadap biaya yang timbul secara internal dalam kerjasama tersebut.
“Untuk membuat terampil dan menjadikan siswa lebih unggul SDM-nya, maka kami harus menggandeng pihak terkait, baik soal peningkatan mutu ataupun perekrutan tenaga kerja setelah siswa lulus. Kami juga harus terus memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat dan siswa,†kata Subandi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2009