Sangatta (ANTARA Kaltim) - Warga Desa Tepian Makmur, Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, mengembangkan budidaya tanaman singkong gajah di lahan seluas 10 hektare, karena potensinya cukup menjanjikan.
Kepala Bagian Humas Pemkab Kutai Timur Muchtar ketika ditemui di Sangatta, Selasa, mengatakan program pengembangan singkong gajah diawali dengan penanaman perdana oleh Pelaksana Tugas Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman pada Senin (20/4).
"Penanaman perdana singkong gajah dilakukan pada lahan seluas satu hektare milik kas desa setempat," katanya.
Secara keseluruhan ada 10 hektare lahan milik Desa Tepian Makmur yang siap digunakan untuk uji coba pengembangan singkong gajah.
"Kalau nanti hasil panennya bagus, warga siap kembangkan lagi hingga seluas 40 haktare," tambah Muchtar.
Program peengembangan singkong gajah di Kabupaten Kutai Timur mendapat dukungan dari Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda, Kaltim.
Camat Rantau Pulung Poniso Suryo Trenggono mengatakan pengembangan singkong gajah ini nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk diolah sebagai bahan baku tepung tapioka.
Menurut ia, saat ini sudah ada investor yang berminat menampung produksi singkong gajah dari Rantau Pulung untuk bahan baku pembuatan tepung tapioka, berapapun hasil produksinya.
"Kami berharap pengembangan tahap pertama ini bisa berhasil dan selanjutnya bisa terus dikembangkan, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan warga," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Kepala Bagian Humas Pemkab Kutai Timur Muchtar ketika ditemui di Sangatta, Selasa, mengatakan program pengembangan singkong gajah diawali dengan penanaman perdana oleh Pelaksana Tugas Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman pada Senin (20/4).
"Penanaman perdana singkong gajah dilakukan pada lahan seluas satu hektare milik kas desa setempat," katanya.
Secara keseluruhan ada 10 hektare lahan milik Desa Tepian Makmur yang siap digunakan untuk uji coba pengembangan singkong gajah.
"Kalau nanti hasil panennya bagus, warga siap kembangkan lagi hingga seluas 40 haktare," tambah Muchtar.
Program peengembangan singkong gajah di Kabupaten Kutai Timur mendapat dukungan dari Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda, Kaltim.
Camat Rantau Pulung Poniso Suryo Trenggono mengatakan pengembangan singkong gajah ini nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk diolah sebagai bahan baku tepung tapioka.
Menurut ia, saat ini sudah ada investor yang berminat menampung produksi singkong gajah dari Rantau Pulung untuk bahan baku pembuatan tepung tapioka, berapapun hasil produksinya.
"Kami berharap pengembangan tahap pertama ini bisa berhasil dan selanjutnya bisa terus dikembangkan, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan warga," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015