Penajam (ANTARA Kaltim) - Kebutuhan solar pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara, mencapai 1.200 ton per bulan.

"Jika tidak ada pemadaman listrik, solar yang terpakai 40 ton per hari, tapi kalau ada pemadaman listrik solar yang terpakai hanya berkisar 36 ton per hari sehingga akibat seringnya terjadi pemadaman setahun terakhir, setiap hari PLTD Girimukti menyisakan empat ton solar setiap hari," ungkap Kepala PLTD Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara, Komari, Jumat.

Solar yang tersisa tersebut kata Komari digunakan pada bulan berikutnya.

Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci total sisa solar selama sebulan jika terjadi pemadaman listrik.

"Untuk total sisa solar jika ada pemadaman listrik saya kurang tahu karena perlu dihitung kembali," kata Komari.

Sementara, salah seorang anggota DPRD Penajam Paser Utara, Syarifuddin HR mempertanyakan sisa solar dampak pemadaman listrik yang bisa berlangsung selama dua hingga tiga jam tersebut.

"Kuota solar untuk PLTD itu sudah ditetapkan sesuai kebutuhan normal. Jadi, pemadaman listrik yang sudah berlangsung sekitar setahun tersebut tentunya menyisakan solar namun dikemanakan sisa solar itu," ungkap Syarifuddin.

Pihak PLN seharusnya tambah Syarifuddin HR, mempublikasikan pemakaian solar tersebut agar tidak ada kecurigaan masyarakat terkait pelaporan pemakaian solar untuk mesin pembangkit di PLTD Girimukti , kurang dari kuota yang diberikan.

"Pemadaman listrik hampir tiap hari terjadi. Kalau satu jam listrik padam harus disampaikan berapa solar yang tidak terpakai. Jadi jangan sampai pelaporan pemakaian solar sesuai dengan kuota yang diberikan, padahal pemadaman listrik sering dilakukan," kata Syarifuddin.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015