Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Musyahrim mengatakan upaya mencegah dan memberantas kejahatan korupsi dapat dimulai dari dunia pendidikan melalui penanaman budi pekerti dan moral kepada anak didik.

"Penanaman sikap antikorupsi harus dilakukan sejak usia dini oleh semua pihak, termasuk oleh guru dan orang tua, sehingga sejak di sekolah sudah semestinya mendapat pendidikan antikorupsi melalui penanaman akhlak dan keagamaan," kata Musyahrim di Samarinda, Minggu.

Bahkan, lanjut Musyahrim, pendidikan antikorupsi di sekolah bukan hanya untuk siswa SLTA, tetapi dari sekolah dasar juga sudah diterapkan, karena diyakini penanaman nilai-nilai luhur dapat diperkenalkan sejak dini.

Di antara cara menanamkan nilai luhur dan pendidikan antikorupsi bagi siswa SD adalah menyisipkan pada mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, PKN, seni budaya, dan mata pelajaran lainnya.

Menurut ia, nilai-nilai luhur yang dapat ditanamkan dalam pelajaran itu, seperti setiap anak harus bersikap jujur, tanggung jawab, berani, peduli, gigih, dan memiliki daya juang, sehingga semua orang akan berhasil setelah bekerja keras dan bersikap jujur, termasuk penanaman sikap bahwa mengambil hak orang lain adalah tindakan tidak terpuji.

Terlebih jika nilai-nilai luhur itu dikaitkan dengan pendidikan keagamaan, tentu akan semakin tepat karena setiap agama mengajarkan kebaikan, sehingga para siswa akan memahami bahwa tindakan mengambil barang orang lain merupakan perbuatan dosa, sehingga sampai dewasa ke depan mereka akan terbiasa hidup jujur dan tidak melakukan korupsi.

Melalui pendidikan antikorupsi, katanya, akan dapat tercipta generasi baru yang lebih baik dan jujur sebagai hasil masuknya nilai-nilai luhur dalam diri setiap cikal anak bangsa yang muncul dalam sikap dan perilaku keseharian.

Untuk mewujudkan hal itu, tambah Musyahrim, maka tidak bisa hanya dibebankan kepada kalangan pendidik, tetapi peran orang tua juga merupakan hal yang dominan.

"Waktu bersama orang tua lebih banyak ketimbang dengan guru, sehingga setiap ada kesempatan orang tua harus memberikan contoh kepada anak terhadap nilai luhur yang harus dimiliki setiap anak," paparnya.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015