Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Medco E&P Indonesia Blok Tarakan di Kalimantan Utara berhasil mempertahankan produksi minyak dan gas bumi 1.900 BOEPD (barel oil equivalent per day, barel setara minyak per hari) sejak akhir tahun 2014 meski harga minyak bumi sedang turun.
"Kami optimalkan sejumlah kegiatan di lapangan," kata Manajer Operasi Nugraha Alibasah, Jumat. Upaya optimalisasi itu sedemikian rupa membuat produksi berjalan dengan biaya operasi yang efisien.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah pemasangan pompa untuk membantu mengisap minyak dan gas naik ke permukaan dan kegiatan workover atau pemeliharaan sumur-sumur produksi.
"Perusahaan selama tahun 2013 dan 2014 juga telah melakukan pengeboran dua sumur eksplorasi dan tiga sumur pengembangan serta pekerjaan work over di beberapa sumur produksi," lanjut Alibasah.
Menurut dia, sumur-sumur di Tarakan walaupun sudah tua tapi masih mempunyai potensi produksi dan dapat memberikan kontribusi pada produksi minyak nasional. Upaya penahanan laju penurunan produksi tersebut dianggap pencapaian positif bila dibandingkan dengan rata-rata penurunan alami produksi minyak bumi dunia yang mencapai 20-25 persen per tahun.
"Apalagi gas dari sumur-sumur Medco di Tarakan saat ini digunakan antara lain untuk pembangkit listrik dan program gas kota," tambah Alibasah.
Program Gas Kota di Tarakan dilaksanakan di dua kelurahan yaitu Kelurahan Sebengkok dan Selumit Pantai. Di dua kelurahan tersebut terdapat sekitar 3360 Kepala Keluarga yang telah mendapatkan sambungan jaringan pipa gas dari Pemerintah Kota dengan gas yang berasal dari Medco E&P.
Saat ini, menurut Alibasah, cadangan gas di Blok Tarakan sudah sangat berkurang sejak pengaliran perdana di tahun 1997. Namun demikian kapasitas yang masih ada tetap diprioritaskan bagi kepentingan masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kami optimalkan sejumlah kegiatan di lapangan," kata Manajer Operasi Nugraha Alibasah, Jumat. Upaya optimalisasi itu sedemikian rupa membuat produksi berjalan dengan biaya operasi yang efisien.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah pemasangan pompa untuk membantu mengisap minyak dan gas naik ke permukaan dan kegiatan workover atau pemeliharaan sumur-sumur produksi.
"Perusahaan selama tahun 2013 dan 2014 juga telah melakukan pengeboran dua sumur eksplorasi dan tiga sumur pengembangan serta pekerjaan work over di beberapa sumur produksi," lanjut Alibasah.
Menurut dia, sumur-sumur di Tarakan walaupun sudah tua tapi masih mempunyai potensi produksi dan dapat memberikan kontribusi pada produksi minyak nasional. Upaya penahanan laju penurunan produksi tersebut dianggap pencapaian positif bila dibandingkan dengan rata-rata penurunan alami produksi minyak bumi dunia yang mencapai 20-25 persen per tahun.
"Apalagi gas dari sumur-sumur Medco di Tarakan saat ini digunakan antara lain untuk pembangkit listrik dan program gas kota," tambah Alibasah.
Program Gas Kota di Tarakan dilaksanakan di dua kelurahan yaitu Kelurahan Sebengkok dan Selumit Pantai. Di dua kelurahan tersebut terdapat sekitar 3360 Kepala Keluarga yang telah mendapatkan sambungan jaringan pipa gas dari Pemerintah Kota dengan gas yang berasal dari Medco E&P.
Saat ini, menurut Alibasah, cadangan gas di Blok Tarakan sudah sangat berkurang sejak pengaliran perdana di tahun 1997. Namun demikian kapasitas yang masih ada tetap diprioritaskan bagi kepentingan masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015