Samarinda (ANTARA Kaltim) - SMAN 10 Samarinda ditetapkan panitia untuk mewakili Kalimantan Timur dalam lomba Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara tingkat nasional, setelah berhasil menjadi juara pertama pada lomba tingkat provinsi.

"Selamat kepada para juara satu, dua dan tiga. Kepada juara satu, saya minta segera mempersiapkan diri untuk menghadapi lomba tingkat nasional yang persaingannya tentu lebih berat lagi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim, saat menutup Cerdas Cermat 4 Pilar di aula Dinas Pendidikan Kaltim di Samarinda, Senin.

Lomba tingkat Kaltim yang dimulai sejak dua hari lalu itu, diikuti 10 regu dari kabupaten dan kota. Sedangkan yang berhasil menempati peringkat kedua adalah dari SMAN 2 Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, dan posisi ketiga 3 diraih SMAN 3 Unggulan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selain mendapat piala dan piagam penghargaan, para pemenang juga mendapat uang pembinaan dari Dinas pendidikan Kaltim, yakni juara pertama senilai Rp11.250.000, peringkat kedua Rp9.000.000, dan posisi ketiga Rp6.975.000.

"Bagi juara pertama, sebelum mengikuti cerdas cermat tingkat nasional, terlebih dahulu mengikuti pendalaman materi yang rencananya digelar pada 24-26 April 2015, sehingga para siswa lebih siap mental dan pengetahuannya untuk mengikuti lomba tingkat nasional," tambahnya.

Ia menjelaskan Cerdas Cermat ini disebut 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, karena materi yang ditanyakan kepada peserta seputar pengetahuan 4 Pilar Negara, yakni pengetahuan tentang Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sedangkan latar belakang digelarnya cerdas cermat ini, lanjut Mushayrim, karena disadari bahwa masyarakat Indonesia sangat majemuk, sehingga seluruh penduduknya harus memiliki satu kesamaan, yakni berjiwa NKRI.

Majemuknya negeri ini adalah terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, dan kepercayaan sehingga Pancasila, UUD 1945, wawasan NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika harus dijadikan sebagai landasan kehidupan dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam acara penutupan cerdas cermat tersebut, sebelumnya para peserta mendapat bimbingan mental guna menyikapi kehidupan agar bisa lebih bijaksana, dengan pemateri Kepala SMKN 1 Samarinda Hendro Kuncoro.

Dalam kesempatan itu, Hendro juga sempat melakukan hipnoterapi fobio (ketakutan) terhadap ular kepada semua peserta dan hasilnya cukup luar biasa.

Salah satu siswi dari Bontang yang sebelumnya takut dengan ular, langsung berani dikalungi ular sebesar paha manusia dewasa yang sengaja dibawa Hendro. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015