Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Perusahaan minyak dan gas Total E & P Indonesie akan melakukan koordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait kecelakaan helikopter milik PT. Hevilift Aviation Indonesia yang disewa Total untuk operasionalnya.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan KNKT yang berwenang melakukan penyelidikan jadi bukan Total atau Hevilift," kata Head Service External Communication East E & P Indonesie, Achmad Krisna Hadianto di Balikpapan, Sabtu malam.

Helikopter milik PT. Hevilift Aviation Indonesia yang beroperasi untuk E & P Indonesie mendarat darurat ketika sedang melaksanakan survei jalur pipa, katanya.

"Saat ini para penumpang yang semuanya selamat sudah dibawa ke Rumah Sakit Siloam Balikpapan. Menurut informasi dari rumah sakit keadaanya stabil artinya tidak ada kondisi yang mengancam jiwa," kata Krisna.

Survei berlokasi di wilayah GTS - 4 - CPU di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Berdasarkan keterangan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltim, Kombes Pol Fajar Setiawan, keterangan saksi yang melihat helikopter tersebut terputar dan oleng kemudian haluan helikopter mengarah ke bawah dan jatuh.

Jatuhnya helikopter tersebut dengan disertai asap hitam namun tidak ada api atau kebakaran. Melihat kejadian tersebut saksi bernama Erwan Paulana (43 tahun) melaporkan kepada patroli keamanan yang sedang melintas, katanya.

"Kemudian saksi yang kedua bernama Sabdo Utomo (41 tahun) yang bertugas sebagai petugas keamanan di Total E & P Indonesie dan Supardi (44 tahun) langsung mendatangi tempat kejadian jatuhnya helikopter tersebut pada pukul 10.30 Wita," kata Fajar.

Selanjutnya korban sebanyak tujuh orang selamat dievakuasi ke klinik site CPU Total E & P Indonesie, katanya. Adapun nama penumpang beserta pilot yang selamat semua bernama : Ahmad Zaini, Agung, Sudarman, Rahmat, Sugeng, Cahaya dan Andre.

"Pesawat tersebut jatuh di daerah TM 30 depan GTS 4 di Tanjung Dewa RT. 01 Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)," kata Fajar.    (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015