Bontang (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, meminta perusahaan migas PT Badak LNG menghibahkan sebagian lahan di kawasan perumahan HOP VII untuk pembangunan alun-alun sekaligus ruang terbuka hijau.

Wali Kota Bontang Adi Darma saat dihubungi di Bontang, Jumat, mengemukakan pemkot ingin memperbanyak keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) dan salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah kawasan perumahan HOP VII komplek PT Badak LNG.

"Kami meminta agar manajemen Badak LNG menghibahkan lahan di perumahan HOP untuk dibangun alun-alun dan RTH," katanya.

Di kawasan perumahan tersebut, lanjutnya, Badak LNG memiliki puluhan hektare lahan dan berharap perusahaan raksasa migas itu menghibahkan sekitar enam hektare untuk pembangunan alun-alun kota.

"Bontang sejak lama dijuluki Kota Taman, tetapi faktanya jumlah taman yang ada masih minim dan perlu penambahan lagi," tambah Adi Darma.

Ia menambahkan Pemkot Bontang telah mencanangkan kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan agar tercipta keseimbangan, sehingga penyediaan RTH sebagai paru-paru kota terus diperbanyak.

Wali kota juga mengajak seluruh warga untuk secara aktif menjaga dan melestarikan lingkungan.
Beberapa upaya yang dilakukan Pemkot Bontang, antara lain menggelar pelatihan cara mengelola limbah dan sampah rumah tangga, pemeliharaan kawasan terumbu karang dan pengawasan terhadap potensi hutan mangrove.

"Pembuatan taman untuk RTH sangat bermacam-macam, ada yang diperuntukkan publik, konservasi habitat satwa dan lainnya," ujar Adi Darma. (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015