Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen, atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,70 pada Januari menjadi 121,85 pada Februari 2015.

"Inflasi terjadi lantaran adanya kenaikan harga pada kelompok pengeluaran yang memiliki andil dominan, yakni indeks kelompok bahan makanan yang berinflasi 1,81 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Senin.

Kemudian kelompok makanan jadi mengalami inflasi 0,48 persen, tetapi kelompok perumahan deflasi 0,04 persen, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,30 persen, kelompok pendidikan berinflasi 0,20 persen, dan kelompok sandang berinflasi 0,58 persen.

Selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi mengalami deflasi (penurunan harga) hingga minus 2,20 persen.

Jika dilihat berdasarkan sub kelompok, maka laju inflasi pada bahan makanan adalah beras, daging, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu, sayur, kacang-kacangan, dan buah. Sedangkan jenis bumbu-bumbuan mengalami deflasi pada Februari.

Selanjutnya makanan jadi, minuman yang tidak beralkohol, tembakau dan minuman beralkohol juga mengalami inflasi 0,48 persen.

Pada sub sektor perumahan, bahan bakar, penerangan, dan air yang berdeflasi, sementara biaya tempat tingal, perlengkapan rumah tangga, dan penyelenggaraan rumah tangga mengalami inflasi.

Pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi 0,20 persen, antara lain jasa pendidikan, kursus dan pelatihan, peralatan pendidikan, rekreasi, dan olaharaga.

Sedangkan untuk kemlompok transpor dan komunikasi mengalami deflasi 2,20 persen, seperti pada sub sektor transportasi, komunikasi dan pengiriman, sarana dan penunjang transport, serta jasa keuangan.

Apabila laju inflasi dirinci menurut kota, lanjut dia, maka tiga kota di Kaltim dan Kaltara yang telah ditunjuk sebagai patokan IHK adalah, Kota Samarinda mengalami deflasi 0,17 persen, Kota Balikpapan mengalami inflasi 2,42 persen, dan Kota Tarakan berdeflasi minus 0,15 persen. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015