Samarinda (ANTARA Kaltim) - Beban siswa kelas IX dan XII saat menghadapi Ujian Nasional (UN) sudah lebih ringan ketimbang sebelumnya, karena mulai 2015 hasil nilai UN bukan menjadi penentu kelululusan siswa, tetapi hanya sebagai pelengkap.
"Kalau dulu siswa kelas 3 SMP dan SMA maupun yang sederajat menjadi khawatir dan seolah-olah UN menjadi sesuatu yang menakutkan, tetapi mulai tahun ini tidak lagi karena banyak faktor yang menentukan kelulusan," ujar pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman Samarinda Nanang Rijono di Samarinda, Jumat.
UN harus tetap dilakukan tetapi digunakan sebagai alat pengembangan potensi siswa sehingga menjadi bagian dari proses pembelajaran, termasuk sebagai acuan standar menilai pendidikan, namun bukan sebagai tolok ukur penentu kelulusan.
"UN memang tetap harus digelar karena selain sebagai pedoman standar penilaian pendidikan, juga sebagai tolok ukur mutu pendidikan sehingga secara nasional ada patokan penentu standar pendidikan di Indonesia," katanya.
Meskipun demikian, apabila ada siswa yang selama tiga tahun di sekolah nilainya bagus, tetapi jika tidak mengikuti UN, maka siswa tersebut tidak lulus, karena UN merupakan salah satu syarat untuk menentukan kelulusan, namun bukan satu-satunya tolok ukur penentu kelulusan.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN justru merupakan hal yang dominan sebagai penentu kelulusan, yakni jika tiga mata pelajaran yang diujikan nilainya jatuh, maka siswa tidak lulus, tetapi sekarang hal itu tidak berlaku karena meskipun nilai UN rendah, tetapi jika kesehariannya siswa tersebut bagus, maka masih bisa lulus.
Adanya perubahan pola kelulusan ini, maka peserta UN di semua jenjang pendidikan tidak terlalu khawatir dan tidak ada yang merasa takut berlebihan, apalagi menganggap UN sebagai momok yang menakutkan.
Berdasarkan data yang ada, jumlah peserta UN jenjang SMA/MA di Kaltim tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 27.842 siswa, peserta UN SMK/MAK sebanyak 15.359 siswa, peserta UN jenjang SMP/MTs sebanyak 46.370 siswa, dan jumlah peserta US jenjang SD/MI sebanyak 62.320 siswa. Sedangkan waktu penyelenggaraan UN sesuai yang ditetapkan secara nasional, maka UN jenjang SMA akan dilaksanakan pada 13-15 April 2015, kemudian UN jenjang SMP akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2015. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kalau dulu siswa kelas 3 SMP dan SMA maupun yang sederajat menjadi khawatir dan seolah-olah UN menjadi sesuatu yang menakutkan, tetapi mulai tahun ini tidak lagi karena banyak faktor yang menentukan kelulusan," ujar pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman Samarinda Nanang Rijono di Samarinda, Jumat.
UN harus tetap dilakukan tetapi digunakan sebagai alat pengembangan potensi siswa sehingga menjadi bagian dari proses pembelajaran, termasuk sebagai acuan standar menilai pendidikan, namun bukan sebagai tolok ukur penentu kelulusan.
"UN memang tetap harus digelar karena selain sebagai pedoman standar penilaian pendidikan, juga sebagai tolok ukur mutu pendidikan sehingga secara nasional ada patokan penentu standar pendidikan di Indonesia," katanya.
Meskipun demikian, apabila ada siswa yang selama tiga tahun di sekolah nilainya bagus, tetapi jika tidak mengikuti UN, maka siswa tersebut tidak lulus, karena UN merupakan salah satu syarat untuk menentukan kelulusan, namun bukan satu-satunya tolok ukur penentu kelulusan.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN justru merupakan hal yang dominan sebagai penentu kelulusan, yakni jika tiga mata pelajaran yang diujikan nilainya jatuh, maka siswa tidak lulus, tetapi sekarang hal itu tidak berlaku karena meskipun nilai UN rendah, tetapi jika kesehariannya siswa tersebut bagus, maka masih bisa lulus.
Adanya perubahan pola kelulusan ini, maka peserta UN di semua jenjang pendidikan tidak terlalu khawatir dan tidak ada yang merasa takut berlebihan, apalagi menganggap UN sebagai momok yang menakutkan.
Berdasarkan data yang ada, jumlah peserta UN jenjang SMA/MA di Kaltim tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 27.842 siswa, peserta UN SMK/MAK sebanyak 15.359 siswa, peserta UN jenjang SMP/MTs sebanyak 46.370 siswa, dan jumlah peserta US jenjang SD/MI sebanyak 62.320 siswa. Sedangkan waktu penyelenggaraan UN sesuai yang ditetapkan secara nasional, maka UN jenjang SMA akan dilaksanakan pada 13-15 April 2015, kemudian UN jenjang SMP akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2015. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015