Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Ahmad mengatakan, Kaltim memiliki potensi untuk mengembangkan berbagai tanaman herbal, sebagai bahan dasar obat-obatan ataupun produksi kosmetik.
Menurut Achmad di Samarinda, Rabu, menjelaskan bahwa para ahli akademisi bidang pertanian seringkali menyebutkan banyaknya lahan kosong di Kaltim dan bisa ditanamani herbal, akan tetapi hingga saat ini belum ada program pemerintah yang mengarah dalam pengembangan tanaman industri tersebut.
"Sebagai daerah yang secara geografis memiliki potensi alam yang cukup menjanjikan bagi berbagai jenis pertanian dan perkebunan seharusnya Kaltim mampu menjadi yang terdepan dalam pengembangan kedua bidang tersebut. Akan tetapi kenyataannya masih banyak lahan tidur yang tidak digarap maksimal oleh pemerintah," kata Ahmad.
Ia menjelaskan, ada tiga bidang usaha yang akan terus mengalami peningkatan baik secara inovasi maupun perekonomian sebagai pengembangan tanaman herbal yakni pendidikan, kesehatan dan kecantikan, disamping teknologi, makanan dan lainnya.
Menurut dia kesehatan merupakan unsur penting dan utama dalam setiap kehidupan, dan seiring dengan perkembangan zaman saat ini masyarakat bahkan dunia kesehatan lebih mengarah kepada herbal sebagai salah satu solusi kesehatan.
"Herbal merupakan segala bentuk produk baik kecantikan, makanan hingga kesehatan yang bahan dasar utama dari tumbuh-tumbuhan alami. Dan permintaan akan berbagai jenis tanaman herbal semakin meningkat tidak hanya di dalam negeri saja melainkan hingga luar negeri hingga Eropa," kata Ahmad.
Dia mencontohkan tanaman herbal seperti jinten hitam, kumis kucing, sirih, mengkudu dan lainnya merupakan tanaman yang sering disepelekan oleh banyak orang, padahal menyimpan segudang manfaat jika diolah secara baik.
"Potensi pasar herbal semakin berkembang membuat para petani secara otomatis semakin sejahtera. Oleh sebab itu maka pemerintah melalui dinas terkait agar bisa membuat program yang berkaitan dengan pengembangan tanaman herbal, ungkapnya.
Politikus asal Golkar itu mengatakan bahwa komisi II sangat mendukung program pengembangan herbal karena selain meningkatkan kesejahteraan perekonomian khususnya bagi petani juga membantu mempercepat program Kaltim sehat,
"Pada prinsipnya dewan mendukung, sehingga pemerintah nantinya membuat program dan pihaknya akan memperjuangkan agar masuk dalam APBD-P 2015 mendatang,"ujar Ahmad. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Menurut Achmad di Samarinda, Rabu, menjelaskan bahwa para ahli akademisi bidang pertanian seringkali menyebutkan banyaknya lahan kosong di Kaltim dan bisa ditanamani herbal, akan tetapi hingga saat ini belum ada program pemerintah yang mengarah dalam pengembangan tanaman industri tersebut.
"Sebagai daerah yang secara geografis memiliki potensi alam yang cukup menjanjikan bagi berbagai jenis pertanian dan perkebunan seharusnya Kaltim mampu menjadi yang terdepan dalam pengembangan kedua bidang tersebut. Akan tetapi kenyataannya masih banyak lahan tidur yang tidak digarap maksimal oleh pemerintah," kata Ahmad.
Ia menjelaskan, ada tiga bidang usaha yang akan terus mengalami peningkatan baik secara inovasi maupun perekonomian sebagai pengembangan tanaman herbal yakni pendidikan, kesehatan dan kecantikan, disamping teknologi, makanan dan lainnya.
Menurut dia kesehatan merupakan unsur penting dan utama dalam setiap kehidupan, dan seiring dengan perkembangan zaman saat ini masyarakat bahkan dunia kesehatan lebih mengarah kepada herbal sebagai salah satu solusi kesehatan.
"Herbal merupakan segala bentuk produk baik kecantikan, makanan hingga kesehatan yang bahan dasar utama dari tumbuh-tumbuhan alami. Dan permintaan akan berbagai jenis tanaman herbal semakin meningkat tidak hanya di dalam negeri saja melainkan hingga luar negeri hingga Eropa," kata Ahmad.
Dia mencontohkan tanaman herbal seperti jinten hitam, kumis kucing, sirih, mengkudu dan lainnya merupakan tanaman yang sering disepelekan oleh banyak orang, padahal menyimpan segudang manfaat jika diolah secara baik.
"Potensi pasar herbal semakin berkembang membuat para petani secara otomatis semakin sejahtera. Oleh sebab itu maka pemerintah melalui dinas terkait agar bisa membuat program yang berkaitan dengan pengembangan tanaman herbal, ungkapnya.
Politikus asal Golkar itu mengatakan bahwa komisi II sangat mendukung program pengembangan herbal karena selain meningkatkan kesejahteraan perekonomian khususnya bagi petani juga membantu mempercepat program Kaltim sehat,
"Pada prinsipnya dewan mendukung, sehingga pemerintah nantinya membuat program dan pihaknya akan memperjuangkan agar masuk dalam APBD-P 2015 mendatang,"ujar Ahmad. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015