Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 15 negara anggota "International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art" akan mengikuti pesta adat, seni, dan budaya Erau Kutai Kartanegara.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara Sri Wahyuni, Rabu, mengatakan Erau akan digelar di Kota Tenggarong, 6 hingga 14 Juni 2015.

"Kesenian dari 15 negara tersebut masih dalam tahap konfirmasi dengan pihak CIOFF Indonesia," ungkap Sri Wahyuni.

Erau yang dimeriahkan kesenian negara anggota CIOFF, atau dinamakan Erau International Folklore & Art Festival (EIFAF) tahun ini (2015) kata Sri Wahyuni, kegiatannya dimulai dengan Kirab Budaya pada 6 Juni 2015.

"Kirab budaya ini menampilkan kesenian dari berbagai paguyuban di Kutai Kartanegara serta peserta dari CIOFF. Sedangkan, acara pembukaannya dilaksanakan pada 7 Juni 2015, yang diawali dengan prosesi Mendirikan Ayu, di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura," kata Sri Wahyuni.

Selama pelaksanaan EIFAF lanjut Sri Wahyuni, pengunjung maupun masyarakat dapat menyaksikan kegiatan adat Erau dan atraksi kesenian termasuk dari CIOFF.

Puncak pesta adat Erau tambah dia yakni, pada 14 Juni 2015, ditandai dengan prosesi Ngulur Naga di halaman Keraton atau Museum Mulawarman yang diiringi "belimbur" atau saling siram air.

"Kami berharap, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanagera pada Erau tahun ini makin meningkat," ungkap Sri Wahyuni.

Partisipasi tim kesinan dari negara-negara anggota CIOFF pada Erau di Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara tahun ini (2015), merupakan yang ketiga kalinya.

Pada 2013, pertama kalinya Erau dimeriahkan delapan negara anggota CIOF, yaitu Perancis, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Mesir, Yunani, Belgia dan Republik Ceko.

Kemudian 2014, diikuti 11 negara, yaitu Belanda, Italia, Hungaria, Latvia, Rusia, Kroasia, Philipina, Korea Selatan, Columbia, Mesir dan Bangladesh.

Berpartisipasinya negara-negra anggota CIOFF pada Erau menurut Sri Wahyuni, merupakan pertukaran dan pembelajaran seni pertunjukkan kesenian.

"Hal tersebut bisa semakin memperkenalkan Tenggarong atau Kutai Kartanegara serta budaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura kepada masyarakat luar," katanya.

"Melalui EIFAF ini, Kukar maupun Tenggarong khususnya bisa lebih terkenal sebagai tujuan wisata, dan menjadi salah satu pusat kegiatan seni budaya nasional," ungkap Sri Wahyuni.    (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015