Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak dalam perayaan Imlek 2566 tahun 2015 bersama warga Tionghoa Kaltim mengharapkan agar warga Tionghoa mampu mengambil hikmah yang terkandung dari perayaan ini.
“Saya ingatkan pentingnya warga Tionghoa di Kaltim untuk memetik hikmah yang terkandung dalam perayaan Imlek ini. Yaitu hikmah introspeksi, kebersamaan, saling memberi dalam kegembiraan,†kata Awang Faroek di Aula Yayasan Yong Jing.
Dengan hikmah instrospeksi menurut Gubernur, berarti menyadarkan warga Tionghoa sebagai bagian dari komponen rakyat Kaltim akan pentingnya membaca ke belakang tentang yang telah terjadi, kemudian mencoba memperbaiki kekurangan di saat ini dan berharap kesuksesan di tahun mendatang.
Hikmah kebersamaan memiliki makna, apapun masalah dan kendala yang dialami dalam kehidupan ini akan teratasi dengan baik. Sementara hikmah saling memberi mengajarkan agar tidak menjadi orang serakah dan kaya atau berbahagia sendiri tetapi berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang miskin dan perlu bantuan.
“Hikmah kegembiraan akan menjadikan kita sebagai orang yang memiliki sifat optimistis, tidak bersedih atau putus asa, tetapi penuh semangat menjalani kehidupan ini untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan,†ujarnya.
Apabila kita dapat memahami hikmah perayaan Imlek lanjut Awang, maka memberikan pengaruh pada terwujudnya hubungan yang harmonis, kedamaian dan kesejahteraan bersama karena keharmonisan dan kedamaian itulah maka kesejahteraan lahir dan batin dapat dicapai.
“Sehubungan perayaan Imlek 2566 ini, saya mengimbau agar momentum peringatan ini dijadikan sebagai pemicu semangat bekerja dalam mencapai kehidupan lebih baik dan sejahtera di Tahun Kambing Kayu yang penuh kewaspadaan dan tantangan,†harap Awang Faroek Ishak.
Hadir dalam perayaan Imlek 2566, Ketua Yayasan Yong Jing HK Samarinda HM Yos Sutomo, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama H Farid Wadjdy, Walikota Samarinda H Syaharie Jaang dan Wakil Walikota Samarinda H Nusyirwan Ismail, Kepala Kanwil Kemenag Kaltim H Saifi serta jajaran FKUB Kaltim, tokoh masyarakat dan tokoh agama. (Humas Prov kaltim/yans)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
“Saya ingatkan pentingnya warga Tionghoa di Kaltim untuk memetik hikmah yang terkandung dalam perayaan Imlek ini. Yaitu hikmah introspeksi, kebersamaan, saling memberi dalam kegembiraan,†kata Awang Faroek di Aula Yayasan Yong Jing.
Dengan hikmah instrospeksi menurut Gubernur, berarti menyadarkan warga Tionghoa sebagai bagian dari komponen rakyat Kaltim akan pentingnya membaca ke belakang tentang yang telah terjadi, kemudian mencoba memperbaiki kekurangan di saat ini dan berharap kesuksesan di tahun mendatang.
Hikmah kebersamaan memiliki makna, apapun masalah dan kendala yang dialami dalam kehidupan ini akan teratasi dengan baik. Sementara hikmah saling memberi mengajarkan agar tidak menjadi orang serakah dan kaya atau berbahagia sendiri tetapi berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang miskin dan perlu bantuan.
“Hikmah kegembiraan akan menjadikan kita sebagai orang yang memiliki sifat optimistis, tidak bersedih atau putus asa, tetapi penuh semangat menjalani kehidupan ini untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan,†ujarnya.
Apabila kita dapat memahami hikmah perayaan Imlek lanjut Awang, maka memberikan pengaruh pada terwujudnya hubungan yang harmonis, kedamaian dan kesejahteraan bersama karena keharmonisan dan kedamaian itulah maka kesejahteraan lahir dan batin dapat dicapai.
“Sehubungan perayaan Imlek 2566 ini, saya mengimbau agar momentum peringatan ini dijadikan sebagai pemicu semangat bekerja dalam mencapai kehidupan lebih baik dan sejahtera di Tahun Kambing Kayu yang penuh kewaspadaan dan tantangan,†harap Awang Faroek Ishak.
Hadir dalam perayaan Imlek 2566, Ketua Yayasan Yong Jing HK Samarinda HM Yos Sutomo, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama H Farid Wadjdy, Walikota Samarinda H Syaharie Jaang dan Wakil Walikota Samarinda H Nusyirwan Ismail, Kepala Kanwil Kemenag Kaltim H Saifi serta jajaran FKUB Kaltim, tokoh masyarakat dan tokoh agama. (Humas Prov kaltim/yans)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015