Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Kaltim melalui APBD Kaltim 2015 akan melakukan pengadaan, sekaligus mendisitribusikan peralatan biogas sebanyak 105 unit untuk puluhan kelompok ternak yang tersebar di kabupaten dan kota.

"Peralatan biogas ini diberikan kepada kelompok tani yang memelihara ternak sapi maupun kerbau, karena bahan utama untuk mengoperasikan peralatan biogas adalah dari kotoran hewan (kohe)," kata Kepala Dinas Peternakan Kalimantan Timur (Kaltim) Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.

Dadang yang didampingi Kepala Bidang Budidaya dan Perbibitan I Gusti Made Jaya Adhi melanjutkan, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan untuk mengadakan peralatan biogas, termasuk melakukan validasi terhadap kelompok yang layak mendapat bantuan berdasarkan usulan dari kabupaten/kota.

Warga desa yang mendapat peralatan biogas ini akan mampu mandiri energi karena dari alat itu, mereka mampu memasak tanpa harus membeli elpiji atau membeli bahan bakar lain.

Mereka juga tidak membutuhkan PLN untuk mengaliri listrik, karena dari peralatan biogas dapat digunakan untuk menyalakan lampu dan barang elektronik.

Distribusi peralatan biogas pada 2015 ini sama dengan tahun 2014, yakni sama-sama 105 unit untuk kelompok ternak yang belum dilari listrik dari PLN.

Sistem kerja peralatan biogas sangat simpel, warga tinggal mengambil kotoran hewan baik dari sapi maupun dari kerbau, kemudian diaduk dalam tempat yang telah dihubungkan dengan peralatan, selanjutnya gas dari kohe akan disedot melalui peralatan biogas.

"Gas yang disedot dari alat itu dapat dimanfaatkan untuk memasak dan fungsi lain, termasuk dapat dijadikan sebagai alat penerangan, sehingga meskipun di desa belum ada PLN, namun warga sudah mampu mencukupi kebutuhan energi listrik," katanya.

Satu paket atau satu unit peralatan biogas yang dibantukan kepada warga terdiri dari instalasi pengolahan, dua lampu, mata kompor, dan satu alat memasak nasi.

Sedangkan biaya pengadaan satu unit biogas pada sekitar Rp18 juta dengan kapasitas pada kisaran 4 hingga 5 kubik, sehingga mampu digunakan untuk dua kepala keluarga.

Peralatan biogas katanya, tidak terlalu sulit dalam perawatannya karena peralatannya cukup sederhana. Masalah yang sering terjadi hanyalah buntu pada pipa sehingga hal itu sangat mudah memperbaikinya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015