Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kuota sistem penyaluran program Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) 2015 senilai lebih Rp100 miliar untuk 50.000 calon penerima dibagi menjadi tiga kategori, yakni untuk kabupaten/kota, perguruan tinggi, dan pola kerja sama.

"Kuota kabupaten/kota untuk siswa SD-SLTA dan perguruan tinggi, kuota perguruan tinggi untuk masing-masing perguruan tinggi negeri dan swasta yang telah ditetapkan, sedangkan kuota kerja sama merupakan program yang telah berjalan rutin," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Musyahrim di Samarinda, Rabu.

Program BKC dengan kuota kerja sama yang terus berjalan rutin itu di antaranya, kerja sama dengan SMA Mitra Pasiad, yakni selama ini banyak siswa dari Kaltim yang bersekolah di SMA Mitra Pasiad baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, maupun SMA Pasiad di Jakarta.

Semua lulusan SMP dari Kaltim yang telah lolos tes dan berhasil masuk SMA Pasiad, maka harus diberikan beasiswa selama tiga tahun berturut-turut atau hingga lulus, karena selama ini Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan telah melakukan kerja sama dengan Pasiad.

Kaltim sudah beberapa tahun terakhir menjalin kerja sama dengan Pasiad, misalnya pada 2013 ada 40 lulusan SMP di daerah ini yang lolos masuk Pasiad. Kemudian 2014 juga ada 40 siswa masuk SMA Pasiad, termasuk dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga para siswa tersebut sampai sekarang harus terus mendapat beasiswa hingga lulus.

Pola kerja sama lain yang harus tetap mendapat program BKC adalah sejumlah guru yang telah masuk kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda, Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Terbuka, dan kerja sama dengan universitas yang berada di luar Kaltim.

Kemudian kuota kerja sama Pemprov Kaltim dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, kerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Hingga kini, katanya, masih banyak mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan yang masih menumpang kuliah di ITS Surabaya, kemudian banyak juga mahasiswa Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Tenggarong yang masih menumpang kuliah di ISI Yogyakarta.

"BKC yang dilakukan dengan kuota kerja sama ini sampai sekarang masih berlanjut penyalurannya, sedangkan yang melalui kuota kabupaten/kota dan kuota perguruan tinggi, dalam waktu dekat akan dibahas kepastian kuotanya sehingga bisa secepatnya disalurkan," kata Musyahrim. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015