Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rita Widyasari menyerahkan ribuan rumah layak huni hasil program Bedah Rumah kerja sama dengan TNI-AD yang dilakukan sejak 2013 dan akan tetap dilanjutkan pada 2015.

"Semoga program bedah rumah ini bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Program ini masih dilanjutkan karena masih banyak warga Kukar yang rumahnya tidak layak huni," kata bupati saat menyerahkan kunci rumah secara simbolis dalam rangkaian peringatan Peristiwa Merah Putih di Sanga-Sanga, Kukar, Selasa.

Program bedah rumah tersebut telah dilakukan sejak tahun 2013 dengan total 1.000 rumah yang telah dibedah atau dibangun. Kemudian pada 2014 terdapat 1.200 rumah di berbagai kecamatan di Kukar yang menjadi sasaran.

Berdasarkan pendataan Pemkab Kukar, masih ada sekitar 3.500 rumah yang tidak layak huni, sehingga pembenahannya akan dilanjutkan pada tahun ini.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulis pada peringatan Peristiwa Merah Putih itu, mengatakan peristiwa Merah Putih merupakan gambaran perjuangan pahlawan merebut Kemerdekaan RI di Kota Sanga-Sanga, Kukar.

Gubernur berharap peristiwa ini menjadi catatan sejarah nasional dan dapat disandingkan dengan catatan sejarah perjuangan lainnya di Tanah Air.

Menurut ia, semua pihak menyadari bahwa perjuangan patriotik yang mengorbankan jiwa, raga, dan harta benda tersebut menjadi bagian perjuangan nasional yang ditempuh untuk merebut kemerdekaan negeri ini.

"Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan jasa pahlawan. Untuk itu, sejarah perjuangan yang diharap dapat menanamkan semangat patriotisme ini harus terus diperingati dan tercatat sebagai sejarah nasional," katanya dalam sambutan yang dibacakan Bupati Kukar.

Sebagai warga Kaltim, khususnya Sanga-Sanga, lanjut dia, patut bersyukur karena hidup di kota bersejarah dan menjadi bagian sejarah dalam merebutkan kemerdekaan RI. Wujud syukur hendaknya diaplikasikan dengan berbuat terbaik untuk membangun daerah.

"Selain itu, peristiwa heroik pada tahun 1947 tersebut diharapkan menjadi contoh bagi setiap insan untuk berkorban dalam membangunan daerah. Jiwa seperti itu harus ditanamkan sejak dini karena perjuangan yang dilakukan pahlawan tidak ternilai hargannya," tambahnya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015