Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, akan mengusulkan penyesuaian kenaikan harga eceran tertinggi elpiji tabung ukuran tiga kilogram dari Rp15.000 menjadi Rp17.500.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda Suko Sunawar di Samarinda Rabu, mengatakan usulan perubahan harga eceran tertinggi (HET) isi ulang elpiji tabung tiga kilogram itu didasari adanya kenaikan ongkos angkut yang disebabkan kenaikan harga BBM, upah minimum regional dan suku cadang kendaraan.
"Dengan penyesuaian harga itu diharapkan tidak ada peluang terjadinya aksi spekulan menjual elpiji ukuran tiga kilogram tersebut," katanya.
Selain itu, penyesuaian HET juga didasari pertimbangan analisa dari Hiswana Migas terkait beberapa komponen yang akan mempengaruhi kenaikan besaran usulan HET isi ulang.
Untuk wilayah Kota Samarinda, tambah Suko, harga jual elpiji tabung tiga kilogram diperkirakan sekitar Rp17.500.
"Apabila usulan penetapan ini disetujui, maka akan terjadi kenaikan harga elpiji tiga kilogram pada tingkat agen dan pangkalan sebesar Rp2.500, dari harga sebelumnya Rp15.000 menjadi Rp17.500," tambahnya.
Sementara untuk mengantisipasi kelangkaan stok elpiji tiga kilogram, Suko Sunawar mengajak seluruh instansi terkait untuk kembali melakukan pertemuan membahas jumlah kuota yang tersedia di Samarinda.
"Ada kecenderungan peralihan pemakaian dari tabung ukuran 12 kilogram ke ukuran tiga kilogram, seiring bertambahnya jumlah rumah tangga dan pertumbuhan usaha mikro. Untuk itu, perlu dihitung kembali dalam penetapan kuotanya," katanya.
Dalam waktu dekat, tambah Suko, Pemerintah Kota Samarinda bersama intensi terkait akan melakukan sidak ke SPBE agen maupun pengecer gas elpiji. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda Suko Sunawar di Samarinda Rabu, mengatakan usulan perubahan harga eceran tertinggi (HET) isi ulang elpiji tabung tiga kilogram itu didasari adanya kenaikan ongkos angkut yang disebabkan kenaikan harga BBM, upah minimum regional dan suku cadang kendaraan.
"Dengan penyesuaian harga itu diharapkan tidak ada peluang terjadinya aksi spekulan menjual elpiji ukuran tiga kilogram tersebut," katanya.
Selain itu, penyesuaian HET juga didasari pertimbangan analisa dari Hiswana Migas terkait beberapa komponen yang akan mempengaruhi kenaikan besaran usulan HET isi ulang.
Untuk wilayah Kota Samarinda, tambah Suko, harga jual elpiji tabung tiga kilogram diperkirakan sekitar Rp17.500.
"Apabila usulan penetapan ini disetujui, maka akan terjadi kenaikan harga elpiji tiga kilogram pada tingkat agen dan pangkalan sebesar Rp2.500, dari harga sebelumnya Rp15.000 menjadi Rp17.500," tambahnya.
Sementara untuk mengantisipasi kelangkaan stok elpiji tiga kilogram, Suko Sunawar mengajak seluruh instansi terkait untuk kembali melakukan pertemuan membahas jumlah kuota yang tersedia di Samarinda.
"Ada kecenderungan peralihan pemakaian dari tabung ukuran 12 kilogram ke ukuran tiga kilogram, seiring bertambahnya jumlah rumah tangga dan pertumbuhan usaha mikro. Untuk itu, perlu dihitung kembali dalam penetapan kuotanya," katanya.
Dalam waktu dekat, tambah Suko, Pemerintah Kota Samarinda bersama intensi terkait akan melakukan sidak ke SPBE agen maupun pengecer gas elpiji. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015