Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tahun ini pencetakan soal ujian nasional (UN) untuk jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat dilakukan di daerah. Dengan demikian diharapkan tidak akan ada lagi permasalahan terkait keterlambatan pendistribusian soal ujian.
Tiga tahun lalu pencetakan soal UN sudah dilakukan di daerah. Namun karena perubahan kebijakan pusat, maka pencetakan soal UN dialihkan ke pusat. Beberapa tahun ini daerah hanya menunggu. Tahun ini kebijakan berubah dan pencetakan kembali dilakukan di daerah.
“Tahun ini pencetakan dilakukan di masing-masing provinsi. Sedangkan untuk materi soal diberikan pemerintah pusat. Tender pencetakan soal akan dilakukan Januari ini agar persiapan bisa lebih baik,†kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim di Kantor Disdik Kaltim, Senin (5/1).
Menurut dia, pencetakan naskah soal dan lembar jawaban ujian nasional sudah selayaknya dikembalikan ke provinsi agar masalah keterlambatan pendistribusian soal UN tidak terus berulang.
Selama proses cetak dilakukan di daerah, tidak pernah ditemukan masalah dalam distribusi, walaupun letak geografis beberapa wilayah di Kaltim masih sulit dijangkau. Selain sangat luas dan terpencar, ada sejumlah kecamatan yang tidak bisa dijangkau dengan jalan darat maupun jalur air sehingga harus menggunakan pesawat.
“Atas dasar itulah, sebaiknya sistem cetak materi UN harus dikembalikan ke daerah,†tegas Musyahrim.
Mengenai jenis soal, sama seperti yang lama, yaitu ada 20 jenis materi soal dalam UN sehingga masing-masing peserta UN dijenjang SMP dan SMA sederajat dalam satu ruang ujian. Setiap kelas terdapat 20 peserta ujian dengan soal yang berbeda sehingga tidak mungkin bisa menyontek.
Sementara penentuan kelulusan siswa, tetap menggunakan pola lama, yaitu dengan pola 60 persen dari nilai rapor siswa selama sekolah dan 40 persen nilai UN.
“Kita harapkan kualitas dan tingkat kelulusan semakin baik. Tahun lalu di salah satu wilayah perbatasan tingkat kelulusan siswa bahkan mampu mencapai 100 persen,†jelasnya. (Humas Prov kaltim/jay)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Tiga tahun lalu pencetakan soal UN sudah dilakukan di daerah. Namun karena perubahan kebijakan pusat, maka pencetakan soal UN dialihkan ke pusat. Beberapa tahun ini daerah hanya menunggu. Tahun ini kebijakan berubah dan pencetakan kembali dilakukan di daerah.
“Tahun ini pencetakan dilakukan di masing-masing provinsi. Sedangkan untuk materi soal diberikan pemerintah pusat. Tender pencetakan soal akan dilakukan Januari ini agar persiapan bisa lebih baik,†kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim di Kantor Disdik Kaltim, Senin (5/1).
Menurut dia, pencetakan naskah soal dan lembar jawaban ujian nasional sudah selayaknya dikembalikan ke provinsi agar masalah keterlambatan pendistribusian soal UN tidak terus berulang.
Selama proses cetak dilakukan di daerah, tidak pernah ditemukan masalah dalam distribusi, walaupun letak geografis beberapa wilayah di Kaltim masih sulit dijangkau. Selain sangat luas dan terpencar, ada sejumlah kecamatan yang tidak bisa dijangkau dengan jalan darat maupun jalur air sehingga harus menggunakan pesawat.
“Atas dasar itulah, sebaiknya sistem cetak materi UN harus dikembalikan ke daerah,†tegas Musyahrim.
Mengenai jenis soal, sama seperti yang lama, yaitu ada 20 jenis materi soal dalam UN sehingga masing-masing peserta UN dijenjang SMP dan SMA sederajat dalam satu ruang ujian. Setiap kelas terdapat 20 peserta ujian dengan soal yang berbeda sehingga tidak mungkin bisa menyontek.
Sementara penentuan kelulusan siswa, tetap menggunakan pola lama, yaitu dengan pola 60 persen dari nilai rapor siswa selama sekolah dan 40 persen nilai UN.
“Kita harapkan kualitas dan tingkat kelulusan semakin baik. Tahun lalu di salah satu wilayah perbatasan tingkat kelulusan siswa bahkan mampu mencapai 100 persen,†jelasnya. (Humas Prov kaltim/jay)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015