Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  DPRD Balikpapan menolak keberadaan para pencari suaka ilegal yang yang mengaku berasal dari Afghanistan dan Pakistan saat ini berada di Kota Balikpapan

"Kita menolak keberadaan para pencari suaka yang ilegal dan kalau bisa pusat segera melakukan deportasi," kata Ketua Komisi I DPRD Balikpapan Syukri Wahid, Senin.

Saat ini jumlah pencari suaka yang ada di Balikpapan sebanyak 180 orang, dimana 138 diantaranya ilegal yang ditampung di rumah dinas Kepala Imigrasi Balikpapan yang berhadapan Markas Kodim 0905/Balikpapan.

"Kita melakukan penolakan ini, karena adanya reaksi sosial di masyarakat. Karena para pencari suaka ini keluyuran dan keluar dari rumah penampungan," kata Syukri.

Rencananya pada Senin malam (15/12) Muspida akan melakukan pertemuan bersama pihak Kodam VI/Mulawarman dan Polda Kalimantan Timur (Kaltim) untuk membahas para pencari suaka ilegal tersebut, katanya.

Sementara itu dari pantauan Antara di lapangan para pencari suaka ilegal tersebut tampak berada di pusat perbelanjaan kawasan Klandasan. Selain itu, mereka bersantai-santai di kawasan wisata Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) yang berhadapan dengan Makodam VI/Mulawarman.

Mereka para pencari suaka yang ilegal tersebut berkelompok ada yang mandi di pinggir pantai. Adapula yang sambil bermain kartu di kawasan tersebut.

Penjaga loket Monpera, Wilis mengatakan orang asing tersebut hampir tiap hari mendatangi Monpera.

"Mereka hampir tiap hari datang kemari, mandi dan beli makanan di sini," kata Wilis.(*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014