Sangatta (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 370 rumah milik warga Desa Sepaso Selatan, Kabupaten Kutai Timur, dilaporkan hingga saat ini masih terendam banjir akibat air dari Sungai Bengalon meluap.

"Sebanyak 370 rumah warga di Desa Sepaso Selatan, Kecamatan Bengalon terendam air dan masuk ke rumah warga dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter," kata Sekrtetaris Kecamatan Bengbalon Ernawati yang dihubungi dari Sangatta, Senin malam.

Ia mengatakan banjir yang terjadi akibat luapan sungai sejak minggu pagi sampai sekarang telah merendam dua desa, yakni RT 01 dan 02, 03 dan RT 04 Desa Sepaso Selatan dan 10 rumah di Desa Sepaso Timur.

Menurut Ernawati musibah banjir yang cukup parah di Desa Sepaso Selatan, karena posisinya rendah dibaningkan Desa Sepaso Timur yang juga sudah dilanda banjir. Sepaso Timur di bagian Sebongkok termasuk wilayah rendah dan rawan banjir.

Dia mengatakan hingga saat ini banjir masih naik, namun sampai sekarang tidak ada korban jiwa atau warga mengungsi.

"Alhamdulillah belum tidak ada jiwa dan belum warga ada yang mengungsi," kata Ernawati.

Mereka belum ada yang bersedia mengungsi, akibat banjir luapan Sungai Bengalon. Warga tetap bertahan dirumah meski air sungai mulai masuk.

Terjadinya banjir, kata dia, karena Sungai Bengalon meluap akibat curah hujan di hulu bengalon sebelumnya cukup tinggi.

"Sebelumnya memang hujan sehari semalam mengguyur hulu Sungai Bengalon. Warga menganggap sudah biasa karena ini banjir tahunan, sehingga mereka memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Kami hanya mengimbau warga agar waspada dan melapor atau mengungsi jika air terus naik supaya aman," katanya.    (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014