Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Model pembangunan Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utara sepanjang 6.342 meter akan sepenuhnya mengadopsi Jembatan Suramadu yang memiliki panjang 5.438 meter.

"Untuk pembangunannya dianggarkan dana Rp5,4 triliun," kata Faiz, anggota Tim Ahli Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang menjadi konsultan pembangunan di Balai Kota Balikpapan, Kamis.

Jembatan ini membentang dari utara ke selatan di atas perairan Teluk Balikpapan, dari Nipah-Nipah di Penajam Paser Utara (PPU) di selatan dan ujung utaranya di Melawai, Balikpapan. Karena itu, jembatan ini juga disebut Jembatan Nipah-Nipah-Melawai.

Bedanya Jembatan Nipah-Nnipah-Balikpapan dengan Jembatan Suramadu, Nipah-nipah ada median jalannya, katanya.

Tim tersebut menyampaikan paparan teknis dalam di depan Komisi III DPRD Kaltim yang melakukan kunjungan kerja di Balikpapan. Menurutnya Faiz, ujung jembatan yang berada di Balikpapan tidak akan langsung menuju Jalan Jendaral Sudirman di Melawai, melaikan turun coastal road, di fly over. Jadi tidak merusak kawasan Melawai, jelasnya.

Perwakilan kontraktor Waskita Karya Dono Parwoto mengatakan Jembatan PPU-Balikpapan itu akan memiliki ruang bebas (clearance) setinggi 50 meter dari permukaan laut. Menurut Dono, para praktisi pelayaran meminta clearance hingga 65 meter. Sampai saat ini belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak.

"Tapi kalau melihat jembatan yang menghubungkan Hongkong dengan Cina Daratan, itu tingginya hanya 50 meter. Padahal juga itu salah satu jalur laut tersibuk di dunia," kata Dono.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 2011 tentang Alur Laut Pelayaran, menyebutkan ketinggian lantai jembatan sekurang-kurangnya berada pada 49 meter dari permukaan air di saat pasang.

Ketinggian lantai jembatan itu menjadi penting selain untuk keselamatan pelayaran, juga berkenaan dengan biaya. Menurut Dono, semakin tinggi jembatan, semakin mahal biayanya.

Pada proyek ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp5,4 triliun. Biaya itu dikeluarkan untuk biaya konstruksi, biaya perencanaan, dan biaya lain-lain.

Bupati PPU Yusran Aspar menjelaskan pihaknya masih mengurus perizinan pembangunan jembatan itu. Termasuk juga sedang dicari kesepatakan berapa tinggi jembatan yang paling pas.

Namun demikian, Bupati Yusran menegaskan bahwa pembangunan jembatan itu sudah dinyatakan sangat layak secara ekonomi. `Ada investor yang berminat," sebut Bupati yang pernah menjadi wakil rakyat Kaltim di Senayan itu.    (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014