Pakar gizi dari Universitas Mulawarman Jamil Anshory menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memperhatikan keseimbangan gizi dan kalori bagi para pelajar di Kalimantan Timur.
"Nilai Rp17.000 yang dipatok untuk satu porsi MBG di Kaltim memang cukup untuk kebutuhan anak TK, SD, SMP, dan SMA. Namun, perlu penyesuaian nilai porsi di kabupaten seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu, sesuai harga bahan pokok di sana," ujar Jamil di Samarinda, Jumat.
Ia merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi. Aturan ini menyebutkan anak usia 4-18 tahun membutuhkan sekitar 1.400- 2.650 kalori per hari.
"Selain kalori, kecukupan protein, karbohidrat, dan zat gizi lainnya juga perlu diperhatikan. Tidak bisa dipukul rata Rp17.000 untuk setiap kabupaten/kota," katanya menegaskan.
Jamil mengusulkan subsidi silang antardaerah untuk mencukupi kebutuhan MBG. Setiap usia pelajar memiliki angka kecukupan gizi yang berbeda. Subsidi silang bisa menjadi solusi agar semua anak mendapatkan asupan gizi yang optimal.
Sementara itu, Ketua Tim Nutrition Education Centre Nutrecent FKM Universitas Mulawarman Ratih Wirapuspita menekankan pentingnya pendistribusian MBG yang tepat sasaran.
"Program ini harus memprioritaskan pelajar yang kekurangan gizi. Penyuplai makanan juga harus menjaga kualitas dan kehigienisan makanan," jelasnya.
Ratih mengingatkan perlunya evaluasi berkala setelah program berjalan. "Kualitas makanan dan kecukupan gizi anak-anak harus menjadi fokus utama," ungkapnya.
Program MBG di Kaltim dijadwalkan diluncurkan pada 13 Januari 2025. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur memperkirakan nilai porsi MBG mencapai Rp17.000.
Sebelumnya, Disdikbud Kaltim telah menggelar uji coba Makan Bergizi Gratis di beberapa sekolah di Samarinda, Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Sejumlah catatan dari uji coba tersebut dievaluasi untuk realisasi di Januari ini, di antaranya komposisi susu untuk siswa disabilitas, aspek pengemasan makanan, hingga nilai ideal dalam pemenuhan gizi anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025