Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutai Kartanegara, menggelar pelatihan pembuatan tas berbahan dasar tali kur yang diikuti 85 istri pegawai negeri sipil (PNS) yang ada di daerah itu.
"Selain meningkatkan sumber daya manusia (SDM), dengan kegiatan ini pada akhirnya nanti diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga melalui produk tas yang mereka jual," ungkap Ketua DWP Kutai Kartanegara Hj Hernawati Bahrul saat membukan pelatihan tersebut, Senin.
Pelatihan pembuatan tas berbahan kur itu akan berlangsung selama dua hari yakni mulai 1-2 Desember 2014.
Pelatihan yang diikuti 85 peserta yang mewakili unsur pelaksana DWP dari berbagai instansi termasuk dari 18 kecamatan se-Kabupaten Kutai Kartanegara itu, menghadirkan enam orang pakar pembuat tas tali kur dari Tenggarong.
Ia mengatakan potensi usaha tas terbuka lebar karena tas sudah menjadi kebutuhan, khususnya bagi kaum wanita, baik saat beraktivitas maupun sekedar pergi ke pesta serta menghadiri undangan.
Melihat besarnya peluang tersebut, kata dia, DWP Kutai Kartanegara berupaya melatih anggotanya membuat tas untuk perempuan berbahan dasar tali kur yang modalnya relatif rendah, cara membuatnya mudah difahami jika tekun dan hasil akhirnya indah dan kuat.
"Harga jualnya ketika menjadi tas cukup lumayan, yakni mulai Rp150 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung ukuran dan kerumitan pembuatan tas tersebut," katanya.
Pemasaran hasil kerajinan tas tersebut, menurut dia, nantinya dilakukan oleh Bidang Ekonomi DWP melalui pameran pada berbagai kegiatan DWP.
"Sasaran pemasaran kami pertama adalah, ibu-ibu lingkungan DWP dulu, kemudian baru dijual meluas seiring perkembangan usaha tas tersebut melalui promosi bidang Ekonomi DWP," ujarnya.
Sementara Staf Ahli Bupati Kutai Kartanegara bidang Pembangunan Wicaksono Soebagio, mengatakan, sudah selayaknya istri PNS termasuk yang tergabung dalam DWP agar berinovasi maskimal untuk pembangunan daerah itu.
Kegiatan DWP itu kata Wicaksono Soebagio diharapkan memberi inspirasi, sehingga dapat meningkatkan kulitas SDM dan keterampilan untuk memberikan nilai tambah baik secara individu, kluarga maupaun masyarakat.
"Kami menyambut baik kegiatan inovatif ini, selain dapat meningkatkan keterampilan sekaligus bisa membantu menambah penghasilan keluarga. Anggota DWP harus memaafaatkan peluang usaha ini," kata Wicaksono Soebagio. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Selain meningkatkan sumber daya manusia (SDM), dengan kegiatan ini pada akhirnya nanti diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga melalui produk tas yang mereka jual," ungkap Ketua DWP Kutai Kartanegara Hj Hernawati Bahrul saat membukan pelatihan tersebut, Senin.
Pelatihan pembuatan tas berbahan kur itu akan berlangsung selama dua hari yakni mulai 1-2 Desember 2014.
Pelatihan yang diikuti 85 peserta yang mewakili unsur pelaksana DWP dari berbagai instansi termasuk dari 18 kecamatan se-Kabupaten Kutai Kartanegara itu, menghadirkan enam orang pakar pembuat tas tali kur dari Tenggarong.
Ia mengatakan potensi usaha tas terbuka lebar karena tas sudah menjadi kebutuhan, khususnya bagi kaum wanita, baik saat beraktivitas maupun sekedar pergi ke pesta serta menghadiri undangan.
Melihat besarnya peluang tersebut, kata dia, DWP Kutai Kartanegara berupaya melatih anggotanya membuat tas untuk perempuan berbahan dasar tali kur yang modalnya relatif rendah, cara membuatnya mudah difahami jika tekun dan hasil akhirnya indah dan kuat.
"Harga jualnya ketika menjadi tas cukup lumayan, yakni mulai Rp150 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung ukuran dan kerumitan pembuatan tas tersebut," katanya.
Pemasaran hasil kerajinan tas tersebut, menurut dia, nantinya dilakukan oleh Bidang Ekonomi DWP melalui pameran pada berbagai kegiatan DWP.
"Sasaran pemasaran kami pertama adalah, ibu-ibu lingkungan DWP dulu, kemudian baru dijual meluas seiring perkembangan usaha tas tersebut melalui promosi bidang Ekonomi DWP," ujarnya.
Sementara Staf Ahli Bupati Kutai Kartanegara bidang Pembangunan Wicaksono Soebagio, mengatakan, sudah selayaknya istri PNS termasuk yang tergabung dalam DWP agar berinovasi maskimal untuk pembangunan daerah itu.
Kegiatan DWP itu kata Wicaksono Soebagio diharapkan memberi inspirasi, sehingga dapat meningkatkan kulitas SDM dan keterampilan untuk memberikan nilai tambah baik secara individu, kluarga maupaun masyarakat.
"Kami menyambut baik kegiatan inovatif ini, selain dapat meningkatkan keterampilan sekaligus bisa membantu menambah penghasilan keluarga. Anggota DWP harus memaafaatkan peluang usaha ini," kata Wicaksono Soebagio. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014