Universitas Mulawarman (Unmul) tengah menggodok kurikulum pendidikan berbasis hasil atau Outcome Based Education (OBE) untuk Program Studi (Prodi) Sistem Informasi demi mewujudkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"Penyusunan kurikulum ini melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi, dan stakeholder dari kalangan industri," kata Kepala Prodi Sistem Informasi Unmul Putut Pemilih Widagdo saat Lokakarya Kurikulum Berbasis OBE Program Studi Informatika dan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Unmul di Samarinda, Senin.

Dengan melibatkan para pemangku kepentingan, kata dia, diharapkan tercipta kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri sehingga lulusan Prodi Sistem Informasi Unmul dapat terserap dengan baik di dunia kerja.

Putut menyebutkan beberapa masukan penting yang diterima dari pemangku kepentingan dalam lokakarya penyusunan kurikulum. Salah satunya adalah perlunya peningkatan intensitas pemagangan mahasiswa di industri.

"Ada masukan perlunya perpanjangan masa magang yang memiliki waktu yang lebih banyak untuk belajar dan berkontribusi di perusahaan," jelasnya.

Meskipun aturan Unmul saat ini membatasi waktu magang selama 30 hari kerja, Putut menegaskan prodi memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa yang ingin magang lebih lama dengan memperhatikan kesediaan mahasiswa dan persetujuan dari perusahaan.

Selain itu, kata dia, masukan lain yang diterima adalah perlunya penguatan dalam penelitian dan pengembangan. Putut menjelaskan prodi berharap mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu menghasilkan produk yang dapat digunakan di industri.

"Melalui pendidikan berbasis hasil dan tugas akhir, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk menciptakan produk berdasarkan analisis kebutuhan industri," ujarnya.

Dengan melibatkan industri dalam penyusunan kurikulum, kata dia, diharapkan kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri dapat diminimalisir.

"Dulu kami menyusun kurikulum secara mandiri tanpa melibatkan masukan dari industri. Akibatnya, banyak lulusan yang kesulitan mencari pekerjaan karena keterampilan yang dimiliki tidak sesuai dengan yang dibutuhkan industri," ungkap Putut.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024