Penajam (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman, mengatakan ribuan nelayan terancam berhenti melaut jika pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Jika harga BBM dinaikkan, akan berdampak terhadap nelayan dan diperkirakan sekitar dua ribu nelayan yang ada di daerah ini akan berhenti melaut," ungkap Ahmad Usman, Kamis.
Kondisi itu kata Ahmad Usman berdampak pada hasil tangkapan, sehingga produksi ikan di Penajam Paser Utara berkurang yang akan membuat harga ikan juga naik.
"Diharapkan, pemerintah pusat dapat memberikan kompensasi kepada nelayan ketika harga BBM dinaikkan, katanya.
"Harapannya, pemerintah pusat dapat memberikan bantuan berupa, alat tangkap ikan yang memadai, kapal yang bagus. Tahun ini (2014), kami juga mengusulkan kepada kementerian terkait untuk bantuan 100 unit rumah nelayan dan mudah-mudahan usulan kami dapat terealisasi pada 2015," ungkap Ahmad Usman.
Sejak adanya wacana pengurangan subsidi BBM oleh pemerintah pusat yang berdampak pada rencana kenaikan harga BBM, nelayan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai kesulitan mendapatkan BBM jenis solar.
Salah seorang nelayan, Sakri mengungkapkan, sudah satu bulan terakhir ini BBM jenis solar sulit didapatkan di Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN).
"Biasanya, pasokan BBM di SPDN sebanyak empat kali dalam sebulan, tapi akhir-akhir ini sudah mulai berkurang dan hanya tiga kali sebulan," ujar Sakri.
Pengurangan pasokan BBM tersebut lanjut Sakri, membuat nelayan merasa resah karena setiap nelayan membutuhkan 30 liter solar setiap kali melaut.
Namun, dirinya mengaku tidak mempermasalahkan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, yang terpenting pasokan BBM untuk nelayan berjalan lancar.
Dia menambahkan, dengan harga BBM jenis solar yang saat ini Rp5.500 per liter, nelayan sudah kesulitan mendapatkannya.
"Diharapkan pihak terkait untuk memperhatikan kebutuhan BBM para nelayan. Tidak masalah harga naik, karena kami lebih kesulitan kalau BBM tidak ada. Kami hanya berharap pasokan BBM untuk nelayan terpenuhi," harap Sakri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Jika harga BBM dinaikkan, akan berdampak terhadap nelayan dan diperkirakan sekitar dua ribu nelayan yang ada di daerah ini akan berhenti melaut," ungkap Ahmad Usman, Kamis.
Kondisi itu kata Ahmad Usman berdampak pada hasil tangkapan, sehingga produksi ikan di Penajam Paser Utara berkurang yang akan membuat harga ikan juga naik.
"Diharapkan, pemerintah pusat dapat memberikan kompensasi kepada nelayan ketika harga BBM dinaikkan, katanya.
"Harapannya, pemerintah pusat dapat memberikan bantuan berupa, alat tangkap ikan yang memadai, kapal yang bagus. Tahun ini (2014), kami juga mengusulkan kepada kementerian terkait untuk bantuan 100 unit rumah nelayan dan mudah-mudahan usulan kami dapat terealisasi pada 2015," ungkap Ahmad Usman.
Sejak adanya wacana pengurangan subsidi BBM oleh pemerintah pusat yang berdampak pada rencana kenaikan harga BBM, nelayan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai kesulitan mendapatkan BBM jenis solar.
Salah seorang nelayan, Sakri mengungkapkan, sudah satu bulan terakhir ini BBM jenis solar sulit didapatkan di Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN).
"Biasanya, pasokan BBM di SPDN sebanyak empat kali dalam sebulan, tapi akhir-akhir ini sudah mulai berkurang dan hanya tiga kali sebulan," ujar Sakri.
Pengurangan pasokan BBM tersebut lanjut Sakri, membuat nelayan merasa resah karena setiap nelayan membutuhkan 30 liter solar setiap kali melaut.
Namun, dirinya mengaku tidak mempermasalahkan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, yang terpenting pasokan BBM untuk nelayan berjalan lancar.
Dia menambahkan, dengan harga BBM jenis solar yang saat ini Rp5.500 per liter, nelayan sudah kesulitan mendapatkannya.
"Diharapkan pihak terkait untuk memperhatikan kebutuhan BBM para nelayan. Tidak masalah harga naik, karena kami lebih kesulitan kalau BBM tidak ada. Kami hanya berharap pasokan BBM untuk nelayan terpenuhi," harap Sakri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014