Tabang, 4/11 (ANTARA Kaltim) - Sejumlah warga Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengkhawatirkan kondisi jembatan gantung Merdeka di atas Sungai Belayan karena 
pengamanannya kurang optimal.

"Jembatan gantung ini tidak menggunakan pagar jaring di sisi kanan dan kirinya. Kami takut ketika ada dua atau tiga sepeda motor lewat karena menimbulkan goyangan keras dan khawatir jatuh," kata Aji Darmansyah, warga Tabang, ketika ditemui usai melintasi jembatan itu, beberapa hari lalu.

Ia mengatakan, akibat tidak menggunakan pengamanan sistem jaring, jika ada pengendara sepeda motor yang jatuh di atas jembatan, kemungkinan besar langsung terjun ke sungai dari ketinggian 10 meter hingga 100 meter, tergantung pasang surut sungai.

Apalagi goyangan yang ditimbulkan cukup keras ketika ada dua atau tiga pengendara yang lewat. Jika ada angin kencang, tentu akan menimbulkan goyangan lebih keras pada jembatan tersebut.

Ia mengharapkan pemerintah segera turun tangan untuk melakukan perawatan dan menambah pengamanan dengan sitem pagar jaring sebelum jatuh korban, mengingat ada beberapa tali penggantung yang tidak menyatu dengan tali di sisi kanan dan kiri jembatan.

Selama ini pemerintah hanya melakukan penanganan jika ada korban kecelakaan atau hal lainnya, sehingga selalu terlambat.

Warga lainnya menambahkan, sebelum ada korban jatuh lagi,  sebaiknya diberi pengamanan optimal karena jembatan gantung tersebut merupakan satu-satunya akses bagi penduduk di Desa Sidomulyo, Bilatalang, dan Desa Umaq Bekuay untuk melakukan aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan lainnya.

Jembatan tersebut dibangun 1980-an, saat ini usianya lebih dari 30 tahun. Panjang jembatan gantung yang semi permanen ini 103 meter dengan lebar 200 centimeter,  salah satu sepeda motor harus mengalah ketika berselisih jalan.

Sungai Belayan merupakan anak Sungai Mahakam yang berada di  wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.  Di sepanjang aliran sungai ini  terdapat empat kecamatan.

Di muaranya ada Kecamatan Kota Bangun, ke  arah hulu Kecamatan Kenohan, Kembang Janggut, dan  Kecamatan Tabang merupakan daerah paling hulu di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Mengingat fungsi Jembatan Merdeka yang sangat vital bagi mobilitas warga terutama  di tiga desa tersebut, maka warga berharap segera mendapat perhatian pemerintah untuk optimalisasinya.

Selama ini warga mengaku terpaksa melewati jalan tersebut karena tidak adanya akses lain. Ketika lewat, perasaan takut terkadang muncul, namun karena keadaan yang mengharuskan, maka mau tidak mau jembatannya harus dilewati.

Konstruksi jembatan ini sederhana, yakni bagian dasar jalan jembatan terbuat dari papan ulin setebal 2 centimeter yang kemudian disusun bergantung  pada kekuatan dua lajur tali baja  di bawahnya sebagai penopang.

Sedangkan di bagian atas juga terdapat dua lajur tali baja yang kemudian dihubungkan dengan tali baja ukuran lebih kecil setiap dua meter. Mereka yang boleh melintas di jembatan ini hanya pejalan kaki dan pengendara sepeda motor. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014