Kampung Dongeng Etam menggelar lokakarya bercerita di Perpustakaan Kalimantan Timur, untuk mengajarkan cara mendongeng yang asyik dan mudah dipahami, khususnya bagi anak-anak.
Ketua Kampung Dongeng Etam Fitri Susilowati di Samarinda Selasa, menjelaskan bahwa banyak orang tua yang merasa kesulitan untuk bercerita. Melalui lokakarya ini, Kampung Dongeng Etam ingin menunjukkan bahwa bercerita bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mudah dilakukan.
"Bercerita bisa tentang apa saja, baik kisah nyata maupun imajinasi. Yang terpenting adalah menyampaikan nilai-nilai kebaikan yang bisa dicontoh anak-anak," ujar Fitri.
Ia menambahkan, Kampung Dongeng Etam fokus pada cerita-cerita kehidupan sehari-hari yang dekat dengan anak-anak.
Pihaknya tidak menggunakan cerita-cerita seperti kancil mencuri timun. Kampung Dongen Etam ingin mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan kebaikan sejak dini.
Pada era digital ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget. Untuk mengatasi hal tersebut, Kampung Dongeng Etam menggabungkan kegiatan mendongeng dengan aktivitas fisik dan interaksi sosial.
"Saat kegiatan mendongeng, anak-anak diajak untuk bergerak, bernyanyi, dan berinteraksi satu sama lain. Dengan begitu, mereka bisa lepas dari gadget setidaknya selama dua jam," jelas Fitri.
Selain itu, Kampung Dongeng Etam juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan. Pihaknya mengenalkan mereka pada hewan-hewan endemik Kalimantan Timur, seperti bekantan dan pesut, melalui dongeng. Harapannya, anak-anak bisa lebih peduli terhadap lingkungan.
Lokakarya ini tidak hanya ditujukan untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Lokakarya tersebut menyesuaikan gaya bercerita dengan usia pendengar.
"Untuk anak-anak, kami menggunakan boneka dan bahasa yang sederhana. Sementara untuk orang dewasa, kami menggunakan cerita-cerita yang lebih kompleks dan mengandung nilai-nilai kehidupan," papar Fitri.
Dia berharap, dengan semakin banyak orang tua yang mendongeng, maka akan semakin erat hubungan antara orang tua dan anak. Mendongeng merupakan media untuk membangun kedekatan emosional dan menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak.
Selain Fitri Susilowati, lokakarya ini juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Ihan Imtihan atau yang akrab disapa Kak Ihan Beatbox Dongeng. Kak Ihan berbagi tips tentang cara mendongeng yang asyik dan interaktif untuk anak-anak.
Ketua Pembina Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kalimantan Timur Encek Widyani turut menjadi narasumber dalam lokakarya ini. Ia berbagi pengalamannya tentang mendongeng untuk anak-anak dan pentingnya menanamkan minat baca sejak dini.
Encek Widyani juga mengenang masa kecilnya di Samarinda dan bercerita tentang Sungai Karang Mumus yang dulu begitu indah. Ia berharap sungai tersebut bisa kembali bersih dan menjadi ikon kota Samarinda.
Encek mengharapkan lokakarya bercerita ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para orang tua dan pendidik untuk lebih aktif mendongeng.
"Dengan mendongeng, kita bisa membangun generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024