Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, melalui unit pengelola teknis dinas (UPTD) terkait, mengenalkan kepada pekebun tentang teknik biopori untuk melawan hama yang menyerang batang kelapa sawit menggunakan bahan organik demi kelestarian lingkungan.

Melalui teknik itu, petani mendapat keuntungan ganda, yakni pohon sawit sehat dan dapat berbuah banyak, kemudian alam tetap lestari dan tanah tetap subur, sehingga terwujud pembangunan perkebunan berkelanjutan.

"Teknik biopori ini menggunakan agen pengendali hayati (APH) berupa Trichoderma spp dalam bentuk cair, yang terbukti efektif mengendalikan ganoderma tanpa dampak negatif bagi ekosistem," kata Kepala UPTD Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan Disbun Kaltim Ruspiansyah di Samarinda, Sabtu.

Ia melanjutkan penggunaan APH lebih efektif dalam mencegah perkembangan ganoderma ketimbang bahan lain yang sebelumnya digunakan pekebun.

Dengan APH, juga tanpa merusak lingkungan, sehingga akan memberi pilihan solusi berkelanjutan bagi pekebun sawit.

Dalam sosialisasi pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) ramah lingkungan di Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Senin (21/10/2024), ia juga mengatakan penerapan teknik biopori mampu menjaga keberlanjutan produksi sawit, sekaligus melestarikan kualitas tanah di area perkebunan.

Dalam sosialisasi tersebut para peserta dibekali teknik pengendalian ramah lingkungan berbasis konsep pengelolaan hama terpadu (PHT), yakni melalui biopori Trichoderma spp.

Teknik ini dapat mengatasi ancaman penyakit busuk pangkal batang (ganoderma boninense) yang menyerang tanaman kelapa sawit.

Peserta yang mendapat pembekalan teknik yang dirangkai dalam sosialisasi tersebut ada sebanyak 25 orang, yang berasal dari perwakilan KUD, kelompok tani, dan gabungan kelompok tani.

Peserta juga melakukan praktik langsung di lapangan untuk mempelajari aplikasi metode biopori, sekaligus untuk memperkuat pemahaman mengenai pengelolaan penyakit yang ramah lingkungan.

Praktik ini merupakan hal yang ditunggu oleh para pekebun, sehingga peserta pun antusias membuat lubang biopori, kemudian menerapkan cara baru dalam pengendalian ganoderma, sebagai solusi alternatif yang lebih aman dan efisien.

“Kegiatan ini untuk memperkuat pengetahuan petani dalam menangani serangan penyakit sekaligus tindak lanjut, karena serangan OPT busuk batang sawit ini sebelumnya telah dilaporkan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser,” ujar Ruspiansyah.

Pewarta: M Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024