Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Kutai Kartanegara membutuhkan sebanyak 900 hingga 1.000 ekor hewan kurban pada Idul Adha 1435 Hijriyah.
"Stok sapi dari peternak lokal hanya mampu mememenuhi 10 persen dari kebutuhan hewan kurban di Kutai Kartanegara yang mencapai 900 hingga 1.000 ekor, sehingga sebagian besar didatangkan dari Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," ungkap Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara Putu Swartika, di Tenggarong, Selasa.
Menjelang hari raya kurban, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara mengimbau masyarakat yang akan berkurban agar memilih hewan yang sehat.
"Pilihlah hewan yang layak dan sehat serta memenuhi syarat menurut ketentuan agam Islam, perhatikan fisik hewan sebelum membeli," katanya.
Menurut dia, cara melihat secara fisik hewan yang sehat yakni, sapi atau kambing mampu berdiri dan berjalan dengan baik, bulunya rapi, mengkilap dan tidak berdiri, bola mata terlihat jernih berbinar serta cuping hidung atau moncong terlihat basah.
"Jika telinga hewan dipegang terasa hangat dan tidak dingin, berarti menandakan hewan itu tidak sakit," ujarnya.
Dalam waktu dekat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara bersama tim dokter hewan, akan memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di tempat-tempat penjualan khususnya yang ada di Tenggarong dan sekitarnya.
Pemeriksaan hewan kurban tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik itu pedagang maupun konsumen atau pembeli hewan kurban.
"Tujuannya agar konsumen mendapatkan hewan kurban yang sehat," katanya.
Setelah memastikan hewan tersebut sehat dan layak, tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara kemudian memberikan penanda yang dipasangkan pada sapi atau kambing serta surat keterangan kesehatan hewan kurban kepada penjual.
Selain di Tenggarong, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara juga menugaskan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peternakan dan Kesehatan Hewan di tiap kecamatan melakukan pemeriksaan hewan kurban. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Stok sapi dari peternak lokal hanya mampu mememenuhi 10 persen dari kebutuhan hewan kurban di Kutai Kartanegara yang mencapai 900 hingga 1.000 ekor, sehingga sebagian besar didatangkan dari Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," ungkap Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara Putu Swartika, di Tenggarong, Selasa.
Menjelang hari raya kurban, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara mengimbau masyarakat yang akan berkurban agar memilih hewan yang sehat.
"Pilihlah hewan yang layak dan sehat serta memenuhi syarat menurut ketentuan agam Islam, perhatikan fisik hewan sebelum membeli," katanya.
Menurut dia, cara melihat secara fisik hewan yang sehat yakni, sapi atau kambing mampu berdiri dan berjalan dengan baik, bulunya rapi, mengkilap dan tidak berdiri, bola mata terlihat jernih berbinar serta cuping hidung atau moncong terlihat basah.
"Jika telinga hewan dipegang terasa hangat dan tidak dingin, berarti menandakan hewan itu tidak sakit," ujarnya.
Dalam waktu dekat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara bersama tim dokter hewan, akan memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di tempat-tempat penjualan khususnya yang ada di Tenggarong dan sekitarnya.
Pemeriksaan hewan kurban tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik itu pedagang maupun konsumen atau pembeli hewan kurban.
"Tujuannya agar konsumen mendapatkan hewan kurban yang sehat," katanya.
Setelah memastikan hewan tersebut sehat dan layak, tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara kemudian memberikan penanda yang dipasangkan pada sapi atau kambing serta surat keterangan kesehatan hewan kurban kepada penjual.
Selain di Tenggarong, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kutai Kartanegara juga menugaskan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peternakan dan Kesehatan Hewan di tiap kecamatan melakukan pemeriksaan hewan kurban. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014