Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Anggota DPRD Kaltim Ahmad Rosyidi mendesak PT Angkasa Pura sebagai pihak pengelola pelayanan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan segera merelokasi posisi parkir khusus pengendara roda dua ke tempat yang mudah dijangkau dan terkoneksi dengan mudah ke terminal keberangkatan maupun terminal kedatangan.

Ini agar penumpang, pengantar maupun penjemput dengan kendaraan ini tidak mengalami kesulitan ketika harus ke bandara internasional ini.

"Sangat mendesak agar parkiran bagi kendaraan roda dua dipindahkan ke area yang lebih mudah terkoneksi dengan terminal keberangkatan dan kedatangan. Yang ada sekarang posisinya sangat jauh. Padahal bandara ini masih memiliki area parkir yang luas yang sering kosong tidak digunakan oleh roda empat. Saya melihat ada diskriminsi di sini," urai Ahmad.

Dikatakan oleh politikus asal daerah pemilihan Balikpapan ini, keluhan mengenai parkir bagi roda dua yang mendesak untuk segera dipindahkan itu selain posisi parkir yang jauh, parkiran motor juga tidak ada peneduhnya. Menurutnya hal ini terkesan sangat diskriminatif.

Sehingga tidak ada alasan bagi PT Angkasa Pura untuk tidak memenuhi desakan ini. Apalagi dikatakan oleh Ahmad, bandara megah yang berstandar internasional ini memiliki gedung parkir mobil lima lantai dan sangat luas. Namun kenyataannya pada hari-hari biasa justru tidak sampai 50 persen terisi.

"Sebagai pengelola, Angkasa Pura jangan diskriminatif. Bandaranya berstandar internasional tapi pelayanannya lokal. Tempat parkir mobil pada hari-hari biasa kosong melompong dan tidak terisi sampai 50% pada waktu-waktu sibuknya. Banyak area yang tidak termanfaatkan, lebih baik digunakan bagi pengendara roda dua," kata Ahmad.

Derasnya keluhan mengenai parkiran bagi roda dua agar segera dipindahkan ini juga ditambah dengan kenyataan bahwa parkiran mobil yang bisa menampung 2.300 kendaraan tersebut sangat terkoneksi dengan mudah ke terminal inti bandara. Berbeda dengan parkiran roda dua yang ada saat ini, pengunjung baik penumpang, pengantar maupun penjemput yang menggunakan roda dua harus berjalan kaki cukup jauh untuk bisa ke terminal bandara.

"Keluhan tersebut sangat deras, tapi tidak mendapat respon dari pihak Angkasa Pura, jika dalam waktu dekat ini tidak ada respon juga,  saya bersama beberapa rekan DPRD Kaltim berencana untuk mendatangi pihak Angkasa Pura untuk diskusi dan mencari solusi terbaik," ungkap Ahmad. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/oke)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014