KERIUHAN tampak dihalaman di Gedung Bela Diri kompleks olah raga Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Rabu (10/9) pagi. Lahan parkir luas sekitar gedung tampak penuh sesak dengan kendaraan para pengantar jamaah Calon Haji Kutai Kartanegara.
Mereka adalah para sanak keluarga bahkan tetangga dari 358 jamaah Calon Haji (Calhaj) Kukar gelombang pertama.
Tampak, mereka berdesakan berebut mendekati jalanan yang dilewati jamaah calon haji untuk naik ke dalam bus.
Saat keluarga yang akan berangkat menuju Tanah Suci lewat hendak menaiki bus, para sanak famili yang sudah menunggu diluar gedung langsung bersalaman dan saling berpeluk cium.
Raut berseri calon haji masih terlihat, meski air mata membasahi pipinya saat bersalaman dengan sanak famili yang akan ditinggalnya lebih kurang 40 hari untuk menjalankan rukun Islam yang ke-5 tersebut.
Terlebih sang pengantar, mereka terlihat tak kuasa menahan sedih dan menitikkan air mata karena ditinggal sebulan lebih 10 hari orang yang dihormati dan dicintainya.
Isak tangis pun mengiringi keberangkat jamaah calon haji yang diangkut dengan tujuh bus menuju Embarkasi haji Balikpapan tersebut.
Bahkan, seorang balita terlihat menangis keras seakan tak mau ditinggal sang nenek yang berangkat berhaji.
Najib, bocah lima tahun tersebut menangis keras sambil melambai-lambai kearah bus yyang ditumpangi sang nenek, Siti Maisyarah bergerak.
"Dia ini kan sehari-hari memang dekat sama neneknya, jadi pas ditinggal pergi haji ya nangis," ujar Joysuntoro ayah Najib, warga desa Separi, Tenggarong Seberang.
Sekelumit doa dan harapan yang ada di benak para pengantar, yakni agar keluarga yang memenuhi panggilan Allah untuk beribadah Haji dapat beribadah dengan baik, serta dapat kembali ke tanah air berkumpul dengan sanak keluarga dengan predikat Haji Mabrur.
Saat tujuh bus pengangkut jamaah calon haji kutai Kartanegara tersebut telah berangkat, berangsur-angsur Gedung Bela diri menjadi lengang kembali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014