Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 20 persen dari 620 sekolah dari berbagai tingkatan di Balikpapan, hingga kini masih menunggu pendistribusian buku pelajaran Kurikulum 2013.
"Sekitar 20 persen dari 620 sekolah di Balikpapan belum mendapat buku pelajaran kurikulum baru itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Balikpapan, Hari Misnoto, di Balikpapan, Selasa.
Pemkot Balikpapan menggunakan berbagai cara untuk melengkapi buku-buku pelajaran untuk menunjang implemtasi Kurikulum 2013, di antaranya membuat copy dari kompilasi materi pelajaran yang disampaikan dari Bimbingan Teknis Kurikulum 2013.
"Kompilasi itu dalam format CD. Untuk penggandaannya silakan memakai dana BOS juga," kata Heri Misnoto.
Walau demikian, Misnoto juga mengatakan paling lambat, akhir September seluruh buku-buku yang diperlukan sudah sampai ke sekolah-sekolah yang belum menerimanya.
Jumlah sekolah berbagai tingkatan, baik negeri maupun swasta di Balikpapan yang mencapai 620 sekolah itu sebagian berada di bawah Kementerian Agama.
Menurut Misnoto, Disdik mendapat alokasi hingga Rp1,8 miliar dari APBN 2014 untuk mengadakan buku-buku pelajaran untuk para siswa di tingkat SD dan SMP. Untuk SMA disediakan Rp1,1 miliar.
Dana itu disalurkan melalui Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Karena itu, Kepala Disdik menegaskan dengan adanya dana BOS untuk buku Kurikulum 2013, sekolah dilarang keras membuat pungutan apa pun dari orang tua murid.
"Buku itu gratis. Tidak bayar apa pun untuk mendapatkan buku-buku itu," tegas Kadisdik.
Dalam Kurikulum 2013, jelas Misnoto, ilmu pengetahuan diajarkan dalam tema tertentu (tematik), sehingga di lapangan ada kendala teknis seperti buku dan kesiapan tenaga pengajar.
Karena itulah diperlukan bimbingan teknis mengenai kurikulum itu. Pemkot Balikpapan akan melanjutkan Program Bimtek Kurikulum 2013 untuk 2.000 guru hingga seluruhnya mendapatkan pelatihan itu.
"Pada tahun 2013, sebanyak 4.000 dari 6.000 guru yang ada di Balikpapan sudah menerima pelatihan," demikian Hari Misnoto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Sekitar 20 persen dari 620 sekolah di Balikpapan belum mendapat buku pelajaran kurikulum baru itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Balikpapan, Hari Misnoto, di Balikpapan, Selasa.
Pemkot Balikpapan menggunakan berbagai cara untuk melengkapi buku-buku pelajaran untuk menunjang implemtasi Kurikulum 2013, di antaranya membuat copy dari kompilasi materi pelajaran yang disampaikan dari Bimbingan Teknis Kurikulum 2013.
"Kompilasi itu dalam format CD. Untuk penggandaannya silakan memakai dana BOS juga," kata Heri Misnoto.
Walau demikian, Misnoto juga mengatakan paling lambat, akhir September seluruh buku-buku yang diperlukan sudah sampai ke sekolah-sekolah yang belum menerimanya.
Jumlah sekolah berbagai tingkatan, baik negeri maupun swasta di Balikpapan yang mencapai 620 sekolah itu sebagian berada di bawah Kementerian Agama.
Menurut Misnoto, Disdik mendapat alokasi hingga Rp1,8 miliar dari APBN 2014 untuk mengadakan buku-buku pelajaran untuk para siswa di tingkat SD dan SMP. Untuk SMA disediakan Rp1,1 miliar.
Dana itu disalurkan melalui Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Karena itu, Kepala Disdik menegaskan dengan adanya dana BOS untuk buku Kurikulum 2013, sekolah dilarang keras membuat pungutan apa pun dari orang tua murid.
"Buku itu gratis. Tidak bayar apa pun untuk mendapatkan buku-buku itu," tegas Kadisdik.
Dalam Kurikulum 2013, jelas Misnoto, ilmu pengetahuan diajarkan dalam tema tertentu (tematik), sehingga di lapangan ada kendala teknis seperti buku dan kesiapan tenaga pengajar.
Karena itulah diperlukan bimbingan teknis mengenai kurikulum itu. Pemkot Balikpapan akan melanjutkan Program Bimtek Kurikulum 2013 untuk 2.000 guru hingga seluruhnya mendapatkan pelatihan itu.
"Pada tahun 2013, sebanyak 4.000 dari 6.000 guru yang ada di Balikpapan sudah menerima pelatihan," demikian Hari Misnoto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014