Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kabupaten Penajam Paser Utara membuat bank sampah yang dikumpulkan dari pegawai kemudian ditimbang selanjutnya dijual kepada bank sampah Karya Bersama telah dibentuk di tempat pembuangan akhir (TPA) Buluminung.

Pencanangan bank sampah di DKPP tersebut, dimulai dengan penimbangan berbagai jenis sampah yang terkumpul hingga ratusan kilogram dengan harga mencapai Rp400.000 itu dilakukan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tohar, Jumat.

"Terobosan yang dilakukan DKPP ini perlu dicontoh instansi lain karena saat ini tidak lagi dibenarkan membakar sampah. Dengan adanya bank sampah ini, maka bisa membantu mengurangi sampah yang bisa dimanfaatkan setelah didaur ulang," katanya.

“Saya lihat ada hasil kerajinan dari sampah bekas bungkus kopi dan permen. Ternyata kalau dijadikan kerajinan bagus juga hasilnya karena bisa jadi tas dan digunakan kembali. SJadi, saya harapkan nanti satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang lain juga bisa membentuk bank sampah seperti ini," ungkap Tohar.
 
Untuk memulai menjaga kebersihan kata Tohar, memang cukup sulit, namun jika sudah menjadi kebiasaan akan menjadi perilaku dan peduli terhadap lingkungan. 

"Diharapkan DKPP bisa memberikan contoh, bukan hanya di lingkungan kantor, tapi juga di lingkungan sekitarnya," katanya.
 
Sementara, Kepala DKPP Kabupaten Penajam Paser Utara, Tita Deritayati menjelaskan, pembentukan bank sampah sebagai wujud memberikan contoh kepada masyarakat dan instansi lain. 

Untuk itu kata dia, setiap pegawai diwajibkan membawa sampah ke kantor, selanjutnya dijual di bank sampah. 

“Dua minggu sekali, pegawai wajib bawa sampah, apakah itu dikumpulkan karena tidak lagi digunakan di rumahnya atau sampah yang berada di lingkungannya,” kata kata Tita Deritayati.
 
Setiap nasabah lanjut dia akan diberikan buku sebagai bukti penjualan sampah tersebut.

"Ke depan, agar SKPD yang lain juga membentuk bank sampah di masing-masing instansi. Bahkan, DKPP berjanji akan membeli sampah yang telah kumpulkan. Kami akan mendatangi masing-masing SKPD untuk membeli sampah, mengumpulkan sampah ini merupakan kerja sampingan yang bisa menghasilkan uang,” katanya.   (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014