Balikpapan (ANTARA Kaltim)  - Tak banyak masyarakat Kaltim, khususnya di Balikpapan yang mengetahui situs bersejarah Meriam Jepang, peninggalan Perang Dunia PD) II. Situs ini terletak di kawasan Gunung Meriam, Kampung Baru Ilir (Sidodadi), Balikpapan. Lokasinya berada di bukit, jaraknya 8 kilometer dari pusat kota Balikpapan. Situa Meriam Jepang memiliki luas areal sekitar 2.500 meter persegi.

Meriam Jepang merupakan peninggalan Kaigun, Angkatan Laut Jepang pada masa PD II yang dilindungi oleh Undang-Undang. Meriam Jepang ini dulunya digunakan sebagai senjata pertahanan Jepang terhadap pasukan sekutu dalam merebutkan sumur minyak yang berada di Balikpapan.

Dari beberapa literatur, dalam sejarahnya Jeriam jepang ini berhasil menewaskan ratusan tentara Australia yang bergabung dalam pasukan sektu saat melakukan pendaratan di Balikpapan. Meriam ini juga menggambarkan bahwa Balikpapan pada saat Perang Dunia II merupakan tempat yang strategis untuk pertahanan.

Dari tempat ini kita dapat melihat pemandangan Kota Balikpapan, kilang minyak dan Teluk Balikpapan. Akan lebih cantik pada malam hari. Meriam tersebut berada di tanah lapang yang dibatasi dengan pagar besi. Pembatas itu sengaja dibuat agar tidak sembarangan orang masuk apalagi sampai bermain di dalam situs bersejarah tersebut.

Namun sayang, kepedulian warga sekitar terhadap tempat bersejarah tersebut sungguh masih kurang. Terlihat pada sore hari banyak anak-anak di kawasan tempat bersejarah tersebut justru bebas bermain. Juga tampak beberapa anak terlihat nekat untuk keluar masuk kawasan ini dengan memanjat pagar. Kondisi meriam itu sendiri terlihat masih begitu terawat. Akses untuk menuju tempat bersejarah ini pun begitu susah, tidak ada penunjuk arah jalan untuk menuju tempat tersebut.
 
Atas kondisi ini Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ahmad Abdullah yang memimpin rombongan meminta agar Dinas Pariwisata Balikpapan maupun Provinsi Kaltim memaksimalkan seluruh objek wisata potensial yang ada di Kaltim, Balikpapan khususnya,  guna menarik datangnya wisatawan. Sehingga dapat menunjang pendapatan asli daerah (PAD).

“Sebenarnya banyak potensi wisata yang ada di Balikpapan. Salah satunya  situs bersejarah meriam peninggalan Jepang ini. Namun masih kurang peminatnya sehingga masih perlu upaya publikasi dan penataan yang lebih maksimal, agar wisatawan berminat berkunjung,” ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi IV Encik Widiyani menambahkan, Dinas Pariwisata perlu membuat peta wisata dan mempublikasikannya melalui website resmi sebagai media publikasi online ke seluruh dunia. Agar para wisatawan, baik domestic maupun mancanegara tertarik berkunjung ke Kaltim.

“Untuk mempromosikan objek wisata, Dinas Pariwisata harus tanggap dengan perkembangan teknologi informasi untuk mempromosikan tempat wisata yang biasa dikunjungi sebagai bentuk publikasi. Mengingat sekarang ini, teknologi IT semakin berkembang," tambahnya. ( Humas DPRD Kaltim/adv/lin/oke)
 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014