Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Radar untuk mengawasi dan memandu lalu lintas pesawat udara (air traffic control) di Bandara Sepinggan di Balikpapan ternyata sempat rusak mulai pukul 22.00 Waktu Indonesia Tengah Rabu (20/8).

"Beruntung saat itu sudah tidak ada lagi pesawat yang mau mendarat ataupun lepas landas," kata Rury Maryun, GM Navigasi Bandara Sepinggan, Kamis (21/8).

GM Navigasi juga menegaskan bahwa radar navigasi tersebut sudah berfungsi kembali mulai tengah hari Waktu Indonesia Tengah.

Sebelumnya, upaya perbaikan segera dilakukan begitu diketahui radar tersebut rusak. Menurut Maryun, sampai pagi menjelang perbaikan memang belum selesai sehingga beberapa penerbangan di pagi hari dipandu secara manual baik untuk lepas landas maupun mendarat.

Karena manual, maka kecepatan pengaturan berkurang, sebab berdasar percakapan di radio dan visual mata langsung. Dengan demikian tidak terhindarkan keberangkatan dan kedatangan yang terlambat beberapa menit daripada yang sudah dijadwalkan.

Maryun juga mengungkapkan karena harus menunggu giliran mendarat yang sedikit lebih lama itu, satu penerbangan mengalihkan pendaratan ke Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar.

"Pesawat itu tampaknya khawatir bahwa fuel (bahan bakarnya) tidak cukup untuk menunggu giliran mendarat, jadi oleh operatornya diarahkan untuk mendarat di Makassar dulu," tutur Maryun.

Penerbangan ke Makassar dari Balikpapan lebih kurang 60 menit.

Setelah radar normal kembali, dipastikan penerbangan ini sudah tiba di Balikpapan dengan selamat.

"Memang ada kerusakan radar, tapi bisa diperbaiki. Saat belum berfungsi normal, pengaturan lalu lintas pesawat udara dengan cara manual hingga radar normal kembali menjelang siang," kata Maryun.

Sepert diketahu air traffic control (ATC) dengan salah satu sarananya adalah radar navigas, adalah fasilitas untuk mengatur lalu lintas pesawat yang akan terbang dan mendarat. Tujuan utamanya adalah untuk keselamatan penerbangan.

Petugas di ATC menyampaikan informasi mengenai cuaca di sekitar bandara, kecepatan dan arah angin, juga keberadaan pesawat lain, ketinggian dan kecepatannya, dan jaraknya dari pesawat yang akan mendarat atau yang akan lepas landas. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014