Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat aplikasi sistem informasi kebencanaan dalam rangka inovasi penanggulangan bencana di daerah.
Johan Wahyudi dari Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim di Samarinda, Rabu, mengatakan tujuan sistem informasi kebencanaan itu untuk penyebarluasan informasi kebencanaan dalam rangkaian proses penanggulangan bencana yang dilakukan secara berjenjang sesuai dengan urgensi dan tingkat kebutuhan.
Ia memaparkan bahwa BPBD telah memiliki aplikasi sistem informasi kebencanaan yang dilengkapi dengan Peta Informasi Bencana Alam di Wilayah Kalimantan Timur.
Dalam pengembangan aplikasi tersebut, Tim BPBD Kaltim memerlukan WebSocket sebagai protokol komunikasi yang memungkinkan interaksi dua arah secara real-time antara klien dan server melalui satu koneksi yang berkelanjutan. Server aplikasi ini telah terpusat di Diskominfo Kaltim.
“Kami sudah melakukan migrasi ke server Diskominfo. Dan untuk memunculkan live report peta bencana kami membutuhkan instalasi WebSocket di server dari Diskominfo,” ujar Johan pada kunjungan koordinasi terkait aplikasi sistem informasi kebencanaan di ruang Kepala Diskominfo Kaltim.
Kunjungan koordinasi tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Diskominfo Kaltim, Edi Hermawanto Noor didampingi Pranata Komputer Ahli Muda, Irwansyah dan Fedlandy Yulian dari Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika).
Edi Hermawanto Noor mengapresiasi kehadiran aplikasi milik BPBD Kaltim itu sebagai inovasi dalam penanggulangan bencana daerah.
“Nanti bisa kita koordinasikan langsung dengan tim teknis IT kami. Sistem informasi kebencanaan ini juga bisa kita integrasikan dengan command center, jadi di level pimpinan bisa mengecek juga melalui portal Sentra Analitik Data (Senada),” jelas Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Johan Wahyudi dari Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim di Samarinda, Rabu, mengatakan tujuan sistem informasi kebencanaan itu untuk penyebarluasan informasi kebencanaan dalam rangkaian proses penanggulangan bencana yang dilakukan secara berjenjang sesuai dengan urgensi dan tingkat kebutuhan.
Ia memaparkan bahwa BPBD telah memiliki aplikasi sistem informasi kebencanaan yang dilengkapi dengan Peta Informasi Bencana Alam di Wilayah Kalimantan Timur.
Dalam pengembangan aplikasi tersebut, Tim BPBD Kaltim memerlukan WebSocket sebagai protokol komunikasi yang memungkinkan interaksi dua arah secara real-time antara klien dan server melalui satu koneksi yang berkelanjutan. Server aplikasi ini telah terpusat di Diskominfo Kaltim.
“Kami sudah melakukan migrasi ke server Diskominfo. Dan untuk memunculkan live report peta bencana kami membutuhkan instalasi WebSocket di server dari Diskominfo,” ujar Johan pada kunjungan koordinasi terkait aplikasi sistem informasi kebencanaan di ruang Kepala Diskominfo Kaltim.
Kunjungan koordinasi tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Diskominfo Kaltim, Edi Hermawanto Noor didampingi Pranata Komputer Ahli Muda, Irwansyah dan Fedlandy Yulian dari Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika).
Edi Hermawanto Noor mengapresiasi kehadiran aplikasi milik BPBD Kaltim itu sebagai inovasi dalam penanggulangan bencana daerah.
“Nanti bisa kita koordinasikan langsung dengan tim teknis IT kami. Sistem informasi kebencanaan ini juga bisa kita integrasikan dengan command center, jadi di level pimpinan bisa mengecek juga melalui portal Sentra Analitik Data (Senada),” jelas Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024