Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kalangan generasi muda Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berharap banyak kepada anggota DPRD yang baru dilantik agar lebih aspiratif dan komunikatif dalam menjalankan fungsi serta kewenangannya.
Asnawi, Ketua DPD KNPI Kabupaten Nunukan, menyampaikan hal itu Selasa bahwa anggota DPRD Kabupaten Nunukan periode 2014-2019 yang baru dilantik tersebut sebagian besar wajah baru sehingga memungkinkan lebih berkomitmen kepada kepentingan masyarakat.
Ia mengatakan, wajah baru sebanyak 15 orang dari 25 orang anggota DPRD setempat sebagian besar kalangan berusia muda sehingga besar harapan mampu menjaga idealismenya dengan mengedepankan kepentingan masyarakat.
"Dengan banyaknya anggota dewan sekarang (periode 2014-2019) wajah baru, kita sangat berharap lebih komitmen dan aspiratif," kata Asnawi kepada wartawan.
Banyaknya usia muda terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Nunukan periode lima tahun kevdepan ini, kata dia, menjadi sebuah kebanggaan luar biasa yang dianggap bonus bagi sistem demokrasi di daerah itu.
Pada sisi lain, tambah Asnawi, tentunya masyarakat sangat berharap anggota DPRD yang baru ini menghadapi tantangan yang cukup besar seperti dengan dilepasnya Provinsi Kalimantan Utara untuk mandiri akan mengurangi porsi anggaran belanja bagi kabupaten/kota.
Kedua, anggota DPRD yang baru ini juga senantiasa memiliki komunikasi luar negeri yang baik karena Kabupaten Nunukan berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yang banyak dituntut menyelesaikan berbagai persoalan yang dialami WNI di negara tetangga.
Termasuk, pelarangan penyeberangan Pulau Sebatik menuju Tawau, Malaysia dan sebaliknya oleh pemerintah Malaysia yang belum ditemukan solusinya sampai sekarang.
Sekaitan dengan persoalan masyarakat di wilayah perbatasan, Asnawi menilai membutuhkan komunikasi diplomatik yang baik dari anggota legislatif dengan pemerintah negara Malaysia khususnya Negeri Sabah.
Ketiga, masalah rencana pemekaran Pulau Sebatik menjadi daerah otonomi baru (DOB) yang juga belum ada titik terang sampai sekarang sehingga menjadi tantangan berikutnya bagi anggota dewan yang baru.
Bagaimanapun juga, sebut Ketua DPD KNPI Nunukan ini sangat mengharapkan peran serta anggota dewan yang baru dapat melakukan tindakan-tindakan positif sesuai fungsinya yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum.
Walaupun belum dijamin mereka (anggota DPRD baru) mampu menjalankan dan menyelesaikan tantangan tersebut tetapi sekurang-kurangnya dengan dominannya wajah baru ditambah usia yang lebih mudah dapat memberikan angin segar bagi masyarakat setempat, ujar Asnawi lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Asnawi, Ketua DPD KNPI Kabupaten Nunukan, menyampaikan hal itu Selasa bahwa anggota DPRD Kabupaten Nunukan periode 2014-2019 yang baru dilantik tersebut sebagian besar wajah baru sehingga memungkinkan lebih berkomitmen kepada kepentingan masyarakat.
Ia mengatakan, wajah baru sebanyak 15 orang dari 25 orang anggota DPRD setempat sebagian besar kalangan berusia muda sehingga besar harapan mampu menjaga idealismenya dengan mengedepankan kepentingan masyarakat.
"Dengan banyaknya anggota dewan sekarang (periode 2014-2019) wajah baru, kita sangat berharap lebih komitmen dan aspiratif," kata Asnawi kepada wartawan.
Banyaknya usia muda terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Nunukan periode lima tahun kevdepan ini, kata dia, menjadi sebuah kebanggaan luar biasa yang dianggap bonus bagi sistem demokrasi di daerah itu.
Pada sisi lain, tambah Asnawi, tentunya masyarakat sangat berharap anggota DPRD yang baru ini menghadapi tantangan yang cukup besar seperti dengan dilepasnya Provinsi Kalimantan Utara untuk mandiri akan mengurangi porsi anggaran belanja bagi kabupaten/kota.
Kedua, anggota DPRD yang baru ini juga senantiasa memiliki komunikasi luar negeri yang baik karena Kabupaten Nunukan berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yang banyak dituntut menyelesaikan berbagai persoalan yang dialami WNI di negara tetangga.
Termasuk, pelarangan penyeberangan Pulau Sebatik menuju Tawau, Malaysia dan sebaliknya oleh pemerintah Malaysia yang belum ditemukan solusinya sampai sekarang.
Sekaitan dengan persoalan masyarakat di wilayah perbatasan, Asnawi menilai membutuhkan komunikasi diplomatik yang baik dari anggota legislatif dengan pemerintah negara Malaysia khususnya Negeri Sabah.
Ketiga, masalah rencana pemekaran Pulau Sebatik menjadi daerah otonomi baru (DOB) yang juga belum ada titik terang sampai sekarang sehingga menjadi tantangan berikutnya bagi anggota dewan yang baru.
Bagaimanapun juga, sebut Ketua DPD KNPI Nunukan ini sangat mengharapkan peran serta anggota dewan yang baru dapat melakukan tindakan-tindakan positif sesuai fungsinya yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum.
Walaupun belum dijamin mereka (anggota DPRD baru) mampu menjalankan dan menyelesaikan tantangan tersebut tetapi sekurang-kurangnya dengan dominannya wajah baru ditambah usia yang lebih mudah dapat memberikan angin segar bagi masyarakat setempat, ujar Asnawi lagi. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014