Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Edi Damansyah mengingatkan pengurus Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) secara berkala memutakhirkan data pertanian sebagai bahan perencanaan pembangunan pemerintah.

"Data yang disajikan petani melalui KTNA, maka organisasi perangkat daerah (OPD) terkait akan merumuskan kebijakan berdasarkan data, termasuk sebagai bahan pertimbangan mengenai hal apa saja yang akan diprioritaskan agar tepat sasaran sesuai kebutuhan petani," kata Edi di Tenggarong, Kaltim, Kamis.

Ia menyatakan bahwa petani, pembudi daya ikan, nelayan, hingga pekebun, merupakan pelaku langsung, sehingga usulan yang disampaikan pasti akan menjadi pertimbangan OPD, asalkan disertai dengan data pendukung.

"Inilah mengapa setiap saya melantik anggota KTNA di tiap kecamatan maupun saat diskusi dan dalam kesempatan tertentu, itu yang selalu saya ingatkan kepada pengurus KTNA, perbaiki data produksi, data luas lahan, musim dan pola tanam, hingga kebutuhan peralatan sarana prasarana, itu semula penting untuk dimutakhirkan," katanya.

Saat menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Jadi Makmur dan Kelompok Tani (Poktan) Rawa Indah di Desa Bunga Jadi, serta Poktan Sumber Rezeki di Desa Sidomukti, Kecamatan Muara Kaman, Bupati kembali mengingatkan KTNA memutakhirkan data pertaniannya.

KTNA mulai tingkat desa, kecamatan, hingga tingkat kabupaten merupakan kelompok pertanian yang menjadi mitra strategis pemerintah, sehingga para pengurus diajak tidak segan menyampaikan saran kepada OPD terkait demi kemajuan pertanian dalam luas.

Sedangkan, saat menyerahkan bantuan untuk petani di Kecamatan Muara Kaman, tiga hari lalu tersebut, ia mendorong KTNA setempat bisa menjadi contoh sekaligus pemicu mewujudkan lumbung pangan, karena di kecamatan itu telah ada pertanian terintegrasi.

Ia juga mengajak semua anggota KTNA menjadi pendorong dan penggerak bagi masyarakat untuk melakukan optimalisasi lahan pertanian hingga optimalisasi lahan sempit di pekarangan rumah, karena di pekarangan juga bisa untuk mengembangkan komoditas kebutuhan pokok guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Di beberapa desa memang sudah memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah, namun ini belum merata, maka saya ingin mulai camat, kepala desa/lurah bersama anggota KTNA dan kelompok wanita tani (KWT) menularkan keterampilan ini secara berantai atau membuat gerakan informasi agar desa lain mengikuti sehingga terwujud lumbung pangan," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024