Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menerjunkan Komunitas Isi Piringku untuk menekan kasus kekerdilan anak atau stunting akibat kurang asupan gizi di daerah yang dikenal dengan julukan Benuo Taka itu.
 
"Komunitas Isi Piringku punya program untuk menekan angka stunting," jelas Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun di Penajam, Kamis.
 
Komunitas Isi Piringku pertama kali bakal diterjunkan di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, karena daerah pesisir itu merupakan salah satu wilayah yang cukup banyak kasus kekerdilan anak.
 
"Kelurahan Pantai Lango dijadikan proyek percontohan karena merupakan lokus stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara,” tambahnya.
 
Program Komunitas Isi Piringku itu, selain memberikan bantuan tambahan makanan bergizi bagi anak stunting, juga melakukan sosialisasi menyangkut pencegahan kekerdilan anak kepada masyarakat.
 
Komunitas Isi Piringku bakal digencarkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama ibu hamil menyangkut pencegahan kekerdilan anak.
 
"Masyarakat diberi pemahaman mengenai pentingnya asupan gizi bagi ibu hamil untuk mencegah stunting sejak dini. Komunitas Isi Piringku diharapkan memberikan dampak besar, terutama terhadap pencegahan kekerdilan anak sejak dini," katanya.
 
Komunitas Isi Piringku merupakan kolaborasi Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bersama Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah (NA), organisasi remaja putri yang merupakan salah satu organisasi otonom Muhammadiyah.
 
Program Komunitas Isi Piringku dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan pihak terkait, kata Ketua PP NA Aisyiyah Ariati Dina Puspitasari.
 
Saat ini balita yang terdata mengalami kekerdilan di Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 1.034 orang, yakni di Kecamatan Penajam 345 anak, Kecamatan Waru 24 orang, Kecamatan Babulu 311 balita dan di Kecamatan Sepaku 354 orang.

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024