Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik meminta pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memperkuat pendidikan vokasi atau kejuruan di bidang jasa, mengingat dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltim akan menjadi kota jasa.

"Itu semua tugas Dinas Pendidikan (Disdik), Kaltim kedepannya menjadi kota jasa, jadi anak SMK itu harus lebih banyak lulus di bidang jasa," kata Akmal di Balikpapan, Jumat (17/5).

Akmal mengakui vokasi yang menjadi andalan di Kaltim sejauh ini lebih menjurus ke pertambangan dan perkebunan, bila melihat fakta, jurusan itu memang besar peluang kerjanya.

"Tapi bila dibanding dengan yang ada di luar Kaltim, kita masih kalah," katanya.

Padahal, kata Akmal banyak peluang yang bisa di petik dari pendidikan vokasi di Kaltim. Dia  mencontohkan, bila berkunjung ke beberapa kawasan di Kaltim kerap mendapatkan kalung manik-manik.

Namun di sisi lain ia mengaku miris, mengingat bahan manik-manik itu rupanya di eksport atau diambil dari luar.

"Ini seharusnya bisa di manfaatkan oleh sekolah kejuruan, fokus di sana,  perputarannya uang di Kaltim itu kan keren," ungkap Akmal.

Selain itu, lulusan SMK juga harusnya bisa melakukan produksi pangan, mengingat kebutuhan pangan dari Kaltim juga masih diambil dari luar daerah sehingga tidak memiliki nilai tambah ekonomi.

"SMK saya harap bisa lakukan itu, kita butuh kolaborasi agar produksi bisa dioptimalkan di SMK," ujarnya.

Akmal juga meminta SMK untuk berkolaborasi dengan sektor swasta untuk menimba ilmu mengingat bila menciptakan merek sendiri tentu sudah kalah saing.

"Kalo buat merek sendiri enggak bisa, karena merek kalah dengan swasta, maka berkolaborasi, kita suplai bahannya," tuturnya.

Dia juga meminta dalam sosialisasi pemanfaatan blanko ijazah SMK tahun ajaran 2023-2024 yang di berlangsung di Hotel Grand Tiga Mutika Balikpapan, agar siswa SMK juga jangan berpuas diri bila sudah lulus sekolah.

Akmal menyebutkan tamat SMK itu adalah proses vokasi, diharapkan nanti mereka tidak bangga dengan blanko ijazah saja, tapi yang terpenting adalah keahliannya karena jujur angka pengangguran terbuka di Kaltim itu naik meskipun hanya 1 persen.

"Kami harap tamatan SMK jangan menjadi penyumbang pengangguran, justru harusnya hadir mengurangi pengangguran karena mereka memiliki keahlian keahlian," ujar Akmal.(Adv)

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024