Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) ke-120 Kodim 0908/ Bontang, Kalimantan Timur, meyakini pembangunan satu unit rumah layak huni (RLH) untuk warga tidak mampu tuntas tepat waktu, yakni sebelum penutupan TMMD pada 6 Juni 2024.
 
"Tentu saja kami optimistis akan tuntas sebelum hari penutupan TMMD ke-120 pada 6 Juni mendatang," kata salah seorang anggota Satgas TMMD Kodim 0908/Bontang Sertu Samsul dalam rilis Korem 091/ASN di Samarinda, Senin.
 
Keyakinan tersebut didasari atas beberapa hal, pertama adalah pondasi, tiang utama, dan kerangka dinding sudah selesai, kemudian hari ke lima ini sedang memasang rangka atap, sehingga tinggal melanjutkan pemasangan atap, sekat kamar, dinding, dan pekerjaan akhir lainnya.
 
Ia mengaku bersyukur karena warga juga membantu pekerjaan ini sehingga akan cepat selesai, meski anggota satgas dan warga harga bertahan di saat cuaca terik.
 
Adanya semangat gotong-royong oleh anggota Satgas TMMD bersama warga setempat, diyakini semua pekerjaan yang menjadi target sasaran akan selesai tepat waktu sebelum penutupan TMMD.
 
Sementara Selsius Yulsan, warga Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang, selaku pemilik lahan yang dibangunkan RLH dari Program TMMD ke-120 mengaku sangat bersyukur karena adanya program ini sehingga ia akan memiliki rumah yang layak dihuni, ia pun berterima kasih kepada prajurit dan warga yang ikut membantu.
 
TMMD ke-120 Kodim 0908/Bontang bukan hanya membangun rumah layak huni, tapi masih ada berbagai giat lain seperti pembuatan jalan, pembangunan pondasi parit, bersih-bersih lingkungan, hingga giat nonfisik seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, dan lainnya.
 
Untuk pembangunan parit, bahkan gotong royong bukan hanya dilakukan oleh TNI dengan masyarakat, bahkan dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) setempat pun ikut bersinergi untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, sekaligus meringankan beban masyarakat.
 
Pembangunan parit di sepanjang sisi jalan baru di Kampung Timur, RT 01, Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat ini ditargetkan sepanjang 442 meter dengan target selesai juga sebelum 6 Juni.
 
Hingga hari kelima Senin ini, tidak ada kendala dalam pekerjaan pembuatan parit hingga pembuatan pondasi parit tersebut, sehingga diharapkan tidak ada hujan deras agar pekerjaan tidak telat, karena jika tidak didukung dengan cuaca, maka pekerjaan menjadi molor.
 
Untuk pembuatan galian dilakukan lebih cepat karena didukung oleh alat berat berupa ekskavator, yakni alat ini digunakan melakukan penggalian untuk parit sepanjang 442 meter, kemudian dilanjutkan tenaga manusia membuat pondasi atau dinding parit.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024