Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengatakan Negara Malaysia menawarkan kerjasama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) kepada Pemerintah Kota Balikpapan untuk menyongsong Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
"Negara Malaysia siap menerima masyarakat Kota Balikpapan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi di negaranya sebanyak 13 perguruan tinggi yang lulusannya siap berkiprah di IKN," katanya.
Ke 13 perguruan tinggi itu di pamerkan dalam pameran pendidikan yang digelar oleh Education Malaysia Indonesia (EMI) dan Education Malaysia Global Services (EMGS) di hotel Grand Tjokro Balikpapan dengan mengusung tema 'Ayo Kuliah di Malaysia 2024' .
Masing-masing perguruan tinggi itu adalah adalah Asia Pasicif University of Technology dan Innovation (APU), University Kebangsaan Malaysia (UKM), University Utara Malaysia (UUM), Fame International College, Multimedia Universiti (MMU).
Kemudian Quest International Universiti (QIU), Tuanku Abdul Rahmad Universiti of Management and Technology (TARUMT), Universiti Kuala Lumpur (Uni KL), Akademi Laut Malaysia (ALAM), Universiti Manajemen dan Sains Malaysia (MSU), dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
"Kami ingin membantu mewujudkan mencapai Indonesia Emas 2045, dan dengan pemindahan IKN di Kaltim saya melihat Kota Balikpapan kedepannya bakal menjadi kota penting," kata Senior Manajer EMGS Cik Megat Ismail di Balikpapan, Senin (13/5).
Ia mengatakan, sebagai kota penting, tentu juga harus di imbangi oleh Sumber Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai, mengingat di tengah pemindahan IKN tentu juga menciptakan daya saing khususnya untuk di dunia pekerjaan agar tuan rumah tidak menjadi penonton di rumah sendiri.
Di sisi lain, perguruan tinggi di Balikpapan masih kalah saing dengan yang ada di luar Balikpapan, misalnya Universitas Gajah Mada (UGM) salah satu perguruan tinggi yang kerap menjadi wadah untuk mengejar karir bagi warga Kota Balikpapan.
"Maka kami membuka ruang untuk warga Balikpapan yang ingin meningkatkan karir pendidikannya bahkan hingga Strata 3 (S3) di Malaysia," tuturnya.
Megat mengemukakan, pameran itu bukan hanya untuk bagaimana melanjutkan pendidikan tinggi, namun juga bagaimana informasi tentang kerjasama antar perguruan tinggi mulai dari bidang riset, penelitian dan lainnya.
Menurutnya jika melihat dari 13 kampus tersebut, tentu juga sangat cocok untuk mengembangkan keahlian yang pernah di tempuh di universitas di yang ada di Indonesia, seperti contohnya UUM yang menjadi tempat para animator film Boboboy.
"Mereka semua belajar di UUM sebelum bisa menciptakan film tersebut," tuturnya.
Dikemukakannya IKN menjadi kota pintar tentu membutuhkan keahlian di bidang teknologi, dan UMM bisa menjadi salah satu pilihannya. Kemudian bila melihat secara geografis, Kaltim yang memiliki sejumlah kawasan perairan juga bisa menimba ilmu di ALAM.
Lanjut Megat, selain faktor IKN, Kota Balikpapan juga merupakan salah satu kota terbanyak yang menyumbangkan mahasiswanya di Malaysia. Balikpapan berada di peringkat 15 dari 38 kota maupun kabupaten yang melanjutkan pendidikan ke Malaysia.
"Bila secara keseluruhan, pelajar Indonesia dari seluruh provinsi, maka ada 9 ribu lebih warga Balikpapan menempuh pendidikan di Malaysia," sebut Megat.
“Di tingkat kota kami mengurusi pendidikan di level dasar dan menengah pertama. Adalah fakta Balikpapan kekurangan ruang belajar dan kekurangan guru,” ungkapnya.
Sebab itu, Pemerintah Kota Balikpapan menerapkan empat strategi bahkan menjadikannya program prioritas Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
“Yang pertama tentu meningkatkan sarana prasarana pendidikan,” katanya.
Menurutnya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan terus dikebut oleh Pemerintah Kota Balikpapan, yaitu dengan membangun beragam fasilitas pendidikan. Di tahun 2023, Pemkot meresmikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 25 yang letaknya di kawasan Balikpapan Barat.
Sekolah ini menjawab kekurangan ruang belajar, sarana pendidikan, di kawasan itu. Wali Kota Rahmad pun langsung meresmikannya tepat pada hari jadi Kota Balikpapan 14 Februari.
"Pemkot tengah membangun sekolah terpadu yang terletak di kawasan Balikpapan Selatan. Sekolah ini nantinya menampung pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SMP," Irfan Taufik .
Lanjutnya di tahun 2024 ini, Pemkot juga merencanakan membangun satu lagi sekolah negeri untuk tingkat SMP, letaknya di kawasan Balikpapan Tengah mengingat di kawasan itu juga tengah kekurangan infrastruktur pendidikan khususnya untuk sekolah tingkat menengah pertama.
Bertambahnya jumlah sekolah juga seiring dengan pertumbuhan penduduk. Maka dengan pertambahan jumlah itu harus sejalan dengan meningkatkan infrastruktur pendidikan.
Program kedua katanya peningkatan kompetensi yang menyentuh langsung ke Sumber Daya Manusia (SDM) baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
“Di sini harus mengikuti perkembangan zaman lebih lagi menjelang pemindahan IKN, maka tenaga pendidik atau guru juga harus dilakukan peningkatan kualitasnya,” jelasnya.
Adapun program yang ketiga yakni memudahkan layanan dengan sentuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk seluruh satuan pendidikan Kota Balikpapan.
Menurut Irfan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah mengintegrasikan sekolah, guru, murid, dan orang tua melalui TIK.
Melalui TIK, orangtua bisa lebih terlibat dalam pendidikan anak-anaknya. Mereka bisa memonitor anak-anaknya di sekolah melalui teknologi informasi agar orang tua bisa tahu sejauh mana serapan anak-anak akan ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah.
Kemudian yang keempat adalah berkolaborasi dan bersinergi antar pemangku kepentingan. Dalam hal pendidikan ini misalnya, anak-anak sejak dini juga belajar berbagai ilmu praktis dari kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, kepanduan, musik, dan berbagai keterampilan.
“Kelak, seperti olahraga, musik, bila ditekuni dengan baik dan serius, juga bisa memberikan kehidupan yang sangat layak,” kata Irfan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024