Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama perwakilan dari lima kabupaten sepakat membangun perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, yang dibuktikan melalui penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Pertanian RI.
"Penandatanganan perjanjian ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor kelapa sawit di Kaltim," ujar Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal setelah penandatanganan tersebut di Jakarta, Selasa.
Dalam rilis yang dikirim oleh Humas Disbun Kaltim ke Samarinda, disebutkan, penandatanganan perjanjian ini dilakukan di Ruang Rapat Direktorat Sawit dan Aneka Palma Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian di Jakarta Selatan, dipimpin oleh Romauli Siagian, selaku Ketua Sekretariat Tim Sarpras Perkebunan Kelapa Sawit Direktorat Jenderal Perkebunan.
Lima kabupaten di Kaltim yang terlibat dalam penandatanganan tersebut adalah Berau, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Kutai Barat.
"Dengan penandatanganan perjanjian kerja sama ini, tentu diharapkan akan terjadi perbaikan signifikan dalam sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit sesuai dengan teknik budidaya yang baik pula," katanya.
Hasil yang diharapkan dari perjanjian ini adalah terwujudnya rekomendasi usulan, terutama dalam melengkapi sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit dari masing-masing kabupaten, termasuk adanya pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan setiap triwulan.
Ia mengatakan, langkah yang dilakukan ini juga diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan tanaman, penanganan kebun, peningkatan infrastruktur terkait, serta berkontribusi pada peningkatan produksi, produktivitas, peningkatan mutu, dan pembangunan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan.
"Melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari berbagai pihak terkait, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan subsektor kelapa sawit di Kaltim, kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024